
Geliat pasar mobil listrik semakin tidak terbendung, tak hanya unit baru, minat terhadap mobil listrik bekas pun meroket. Namun, keputusan untuk meminang kendaraan ramah lingkungan ini, terutama yang sudah tidak baru, memerlukan ketelitian ekstra. Tanpa persiapan yang matang, potensi kerugian bisa mengintai. Untuk itu, Direktur OLXmobbi, Agung Iskandar, membagikan panduan krusial agar calon pembeli tidak salah langkah.
Langkah pertama yang patut menjadi fokus adalah umur kendaraan. Agung Iskandar menyoroti bahwa semakin muda usia mobil listrik bekas tersebut, semakin tinggi pula nilai jualnya. Logikanya sederhana: kendaraan yang lebih baru cenderung mengusung performa yang lebih optimal, serta telah dibekali dengan teknologi yang lebih modern dan efisien. Ini tentu menjadi daya tarik utama bagi pembeli.
Tak kalah krusial, kondisi baterai mobil listrik harus menjadi prioritas utama. Ini adalah komponen paling vital dan paling mahal dari sebuah kendaraan listrik. Calon pembeli wajib meneliti tidak hanya kondisi baterai saat ini, tetapi juga memahami secara mendalam kriteria dan durasi garansi yang menyertainya. Lebih lanjut, Agung menambahkan bahwa baterai dengan kapasitas yang lebih besar seringkali memiliki nilai jual yang lebih tinggi, seiring dengan kemampuan untuk menempuh jarak yang lebih jauh dalam sekali pengisian daya.
Selain itu, perhatikan seksama jarak tempuh atau odometer kendaraan. Waspadalah terhadap angka yang tidak realistis atau terindikasi sudah dimodifikasi. Agung Iskandar memaparkan, kendaraan dengan jarak tempuh yang tinggi umumnya ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini beralasan, mengingat tingginya penggunaan akan memicu keausan pada berbagai komponen, yang pada akhirnya memerlukan biaya perawatan dan penggantian suku cadang di kemudian hari. Oleh karena itu, mencari unit dengan odometer yang relatif rendah adalah pilihan bijak, karena mengindikasikan penggunaan yang minim dan kondisi komponen yang masih optimal, sehingga harga jualnya pun cenderung lebih tinggi.
Keabsahan legalitas kendaraan juga tak boleh luput dari pemeriksaan. Pastikan untuk meneliti keaslian dokumen penting seperti Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), dan faktur pembelian. Dokumen yang lengkap dan valid adalah cerminan legalitas serta riwayat kepemilikan yang sah.
Sejalan dengan pemeriksaan kondisi baterai, calon konsumen juga diwajibkan untuk meminta bukti garansi baterai secara tertulis. Mengingat baterai merupakan komponen termahal pada mobil listrik, garansi ini menjadi perlindungan investasi yang sangat penting. Perlu diingat, garansi baterai seringkali memiliki durasi yang lebih panjang dibandingkan garansi keseluruhan mobil.
Terakhir namun tak kalah penting, telusuri riwayat perawatan melalui buku servis. Perawatan baterai dan sistem kelistrikan tegangan tinggi pada mobil listrik membutuhkan keahlian teknisi terlatih serta peralatan khusus. Oleh karena itu, buku servis yang lengkap dan teratur bukan hanya menunjukkan ketaatan pemilik sebelumnya dalam merawat kendaraan, tetapi juga menjadi indikasi kuat mengenai kesehatan baterai dan komponen penting lainnya.
Pilihan Editor: Mengapa Penjualan Mobil Menjelang Lebaran pun Turun