JAKARTA, KOMPAS.com – Sebuah penghormatan terakhir yang unik dan penuh makna kini terukir untuk mengenang mendiang Ricky Siahaan, gitaris legendaris band Seringai. Musisi Arian Seringai, sahabat sekaligus vokalis Seringai, secara khusus mendesain batu nisan untuk Ricky, yang menarik perhatian publik dengan sentuhan personalnya: keberadaan dua maskot ikonik dari band legendaris Black Sabbath.
Pemilihan desain tersebut, yang menampilkan maskot “Henry” milik Black Sabbath di sisi kiri dan kanan foto almarhum, bukanlah tanpa alasan. Manajer Seringai, Wendy Putranto, mengonfirmasi bahwa hal ini berkaitan erat dengan kecintaan mendalam Ricky Siahaan terhadap band pelopor metal tersebut. Black Sabbath memang merupakan salah satu band favorit Ricky semasa hidupnya, menjadikannya representasi sempurna dari passion musiknya.
Wendy Putranto juga menjelaskan bahwa ide kreatif di balik desain batu nisan yang artistik ini berasal dari Arian Seringai sendiri. Meskipun demikian, eksekusi desainnya dilakukan atas permintaan langsung dari istri almarhum, Tabita, menunjukkan kolaborasi yang harmonis dalam memberikan tribut terbaik.
Sebelumnya, Arian telah berbagi detail desain ini melalui akun Instagram pribadinya, memukau banyak penggemar. Dalam unggahannya, Arian menjelaskan, “Desain marmer nisan @rickysiahaan akhirnya jadi juga. Sederhana sih, tapi ada dua maskot Black Sabbath di sebelah kiri dan kanan foto Ricky. Black Sabbath adalah metal originator dan band favorit Ricky.” Vokalis Seringai itu juga memastikan presisi dalam penulisan tanggal lahir dan wafat Ricky serta perbaikan jenis huruf.
Sentuhan artistik Arian tidak berhenti di situ. Font dan desain keseluruhan batu nisan terinspirasi dari sampul album “Seperti Api” milik Seringai, memberikan nuansa yang sangat personal dan terkait erat dengan perjalanan musik Ricky. Selain itu, Arian juga menambahkan sentuhan gaya Art Nouveau pada bagian bingkai, selaras dengan gaya visual awal band Seringai. Untuk pilihan warna, setelah berkonsultasi dengan istrinya, Tabita, warna silver akhirnya dipilih, melengkapi keselarasan estetika. Arian turut menyebutkan bahwa desain awal sedikit berbeda dengan hasil akhir yang ada di foto, mengingat adanya templat khusus untuk foto.