IPO 2025: BEI Optimis Gaet 555 Perusahaan Baru Melantai

Jakarta, IDN Times – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menatap tahun 2026 dengan ambisi besar di pasar modal nasional. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, secara lugas menyampaikan target pencatatan saham baru atau initial public offering (IPO) yang diproyeksikan mencapai 555 perusahaan. Angka ambisius ini diungkapkan dalam acara CEO Networking 2025 di Hotel St. Regis, Jakarta, pada Selasa (18/11/2025), menandakan tekad BEI untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor keuangan.

Menurut Iman Rachman, tercapainya target fantastis 555 IPO tersebut bukanlah tugas yang mudah, melainkan membutuhkan kolaborasi erat dari berbagai pihak. “Dari sisi pencatatan, kami menargetkan 555 pencatatan efek di tahun 2026,” tegas Iman, merujuk pada pentingnya sinergi antara pemerintah, para anggota bursa, investor, dan seluruh elemen yang terlibat dalam ekosistem pasar modal.

Tidak hanya berfokus pada jumlah perusahaan yang melantai, BEI juga membidik peningkatan signifikan dalam aktivitas perdagangan. Untuk tahun 2026, Bursa Efek Indonesia menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) dapat menembus angka Rp14,5 triliun. Dengan asumsi total hari bursa sebanyak 239 hari dalam setahun, target ini menunjukkan optimisme BEI terhadap likuiditas dan gairah investasi. “BEI mengasumsikan nilai RNTH atau Rata-rata Transaksi Harian pada tahun 2026 pada angka Rp14,5 triliun per hari,” tambah Iman, memproyeksikan perputaran dana yang semakin masif.

Selain volume transaksi, pertumbuhan jumlah investor juga menjadi prioritas utama. BEI berupaya keras untuk menambah lebih dari 2 juta investor baru di pasar modal Indonesia. Peningkatan jumlah investor ini diharapkan dapat memperkuat fondasi pasar modal domestik dan mendorong partisipasi masyarakat dalam berinvestasi. “Tentu saja, kami menyadari bahwa keberhasilan di sini membutuhkan sinergi seluruh pelaku pasar,” ujar Iman, menggarisbawahi pentingnya edukasi dan fasilitasi bagi calon investor.

Dalam merumuskan setiap targetnya, Iman Rachman memastikan bahwa BEI selalu mempertimbangkan dinamika ekonomi global dan nasional secara cermat. Faktor-faktor makroekonomi global, tren suku bunga, hingga arah kebijakan ekonomi pemerintahan yang akan berlaku di tahun 2026 menjadi landasan utama dalam penyusunan proyeksi. “Kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari emiten, anggota bursa, dan para pemangku kepentingan lainnya agar seluruh agenda dalam masterplan BEI 2026-2036 berjalan dengan baik, memberikan dampak nyata bagi penguatan pasar modal Indonesia,” pungkas Iman, menyerukan komitmen bersama untuk mencapai visi besar tersebut.

You might also like