Ending I Am A Running Mate Mengecewakan? 3 Hal Ini Bikin Nyesek!

TVING baru saja merilis seluruh episode drama orisinalnya, I Am A Running Mate, secara serentak pada Kamis (19/6/25) lalu. Drakor yang terdiri dari total 8 episode ini telah lama dinanti-nantikan, terutama karena menjadi drama perdana yang ditulis dan disutradarai oleh salah satu co-writer film fenomenal Parasite (2019). Mengusung tema dark comedy, serial ini secara tajam menyoroti intrik dan intensitas dunia politik sekolah.

Meskipun semua konflik utama berhasil menemukan penyelesaiannya di episode terakhir, ada beberapa aspek dari ending drakor I Am A Running Mate yang meninggalkan rasa kecewa dan menjadi sorotan. Mari kita ulas lebih dalam poin-poin yang disayangkan dari akhir kisah drama Korea yang penuh kejutan ini. Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!

1. Nasib Pahit Noh Se Hoon Usai Pemilihan OSIS

Setelah berhasil memenangkan pemilihan pemimpin OSIS di SMA Youngjin, Noh Se Hoon (diperankan oleh Yoon Hyun Soo) segera mengkonfrontasi Kwak Sang Hyun (Lee Jung Sic). Konfrontasi ini dipicu fakta mengejutkan bahwa Sang Hyun adalah dalang di balik insiden tabrak lari yang melukai Se Hoon. Se Hoon juga mendesak Sang Hyun untuk mengungkap alasan di balik keputusannya memilihnya sebagai calon wakil ketua OSIS. Jawaban Sang Hyun kemudian menyadarkan Se Hoon bahwa dirinya tidak pernah benar-benar dibutuhkan oleh kandidat lain, kecuali sebagai sosok yang mudah disingkirkan.

Mengingat semua pengorbanan yang telah ia lakukan untuk mengubah diri selama masa pemilihan, Se Hoon merasa sangat bodoh. Pasca pemilihan, ia memutuskan untuk tidak kembali menjadi dirinya yang dulu—seorang siswa rajin yang sering diganggu dan selalu menoleransi orang lain. Sebaliknya, ia mengambil keputusan drastis untuk berhenti sekolah. Setahun kemudian, Se Hoon masih berstatus putus sekolah dan tengah menanti hasil ujian kesetaraan. Ketika Kang Jae Won (Yoon Do Gun) bertanya tentang rencana masa depannya, Se Hoon mengaku tak punya rencana apa pun. Nasib Se Hoon yang memilih putus sekolah ini sangat disayangkan, mengingat ia adalah siswa yang cerdas dan bahkan pernah menduduki peringkat ke-12 paralel.

2. Retaknya Ikatan Persahabatan Sejati Antara Noh Se Hoon dan Park Ji Hun

Mulanya, Noh Se Hoon dan Park Ji Hun (diperankan oleh Lee Bong Joon) digambarkan sebagai sahabat kental yang memiliki ikatan kuat. Solidnya persahabatan mereka terlihat jelas saat keduanya saling mendukung, bahkan ketika mereka sama-sama mencalonkan diri sebagai wakil ketua OSIS. Namun, ikatan erat ini mulai retak parah ketika tim Noh Se Hoon melancarkan serangan terhadap tim kandidat 2 dengan membocorkan informasi bahwa Park Ji Hun terlibat dalam bisnis pemalsuan nilai rapor.

Sejak peristiwa tersebut, Ji Hun menolak untuk berbicara dengan Se Hoon, bahkan ketika Se Hoon datang ke rumahnya. Saat Se Hoon memutuskan keluar dari sekolah, Ji Hun juga tidak mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Setahun kemudian, dari percakapan antara Se Hoon dan Jae Won terungkap bahwa keduanya memang tidak pernah berbicara lagi sejak insiden menyakitkan itu, meninggalkan bekas luka yang mendalam pada persahabatan mereka.

3. Karma yang Tak Sebanding untuk Sang Dalang Licik Kwak Sang Hyun

Meskipun tampil karismatik dan menawan di awal, Kwak Sang Hyun ternyata adalah villain utama yang sesungguhnya dari drama I Am A Running Mate. Obsesinya terhadap jabatan ketua OSIS begitu mengerikan, hingga ia hampir saja membunuh Noh Se Hoon. Andai saja Jae Won tidak turun tangan, kemungkinan besar Noh Se Hoon akan berakhir tragis. Meski sempat ditangkap kepolisian, hukuman yang diterima Kwak Sang Hyun tergolong sangat ringan, dan ia bahkan kemudian pindah ke Amerika. Sayangnya, tidak ada pertanggungjawaban nyata maupun konsekuensi berarti dari tindakan kejahatan yang telah ia lakukan.

Meskipun hukuman yang diterimanya dianggap tidak memuaskan oleh sebagian besar penonton, nasib akhir Kwak Sang Hyun ini dinilai realistis. Hal ini mencerminkan kenyataan di dunia nyata, di mana terkadang orang-orang kaya memang bisa lolos dari jeratan hukum begitu saja tanpa konsekuensi yang setimpal.

Secara keseluruhan, I Am A Running Mate menyuguhkan bittersweet ending yang penuh dengan plot twist tak terduga. Tidak sedikit penonton yang memuji kepiawaian sang produser yang berhasil beralih dari satu genre ke genre lain dengan mulus. Dimulai sebagai komedi remaja yang ringan, drama Korea ini kemudian bertransformasi menjadi drama politik kompleks yang merefleksikan kehidupan orang dewasa. Jadi, berapa rating yang akan kamu berikan untuk drakor yang unik ini?

You might also like