Crevasse: Fakta Celah Gletser Maut yang Wajib Diketahui Pendaki!

Bayangkan Anda sedang melangkah di hamparan salju nan luas di pegunungan es yang dingin membeku, lalu tiba-tiba pijakan di bawah kaki sirna tanpa peringatan. Anda terperosok ke dalam celah gelap nan membekukan, dikelilingi dinding es yang seolah menelan Anda bulat-bulat, nyaris tak mampu melihat cahaya di permukaan. Itulah kengerian sebuah crevasse, sebuah mimpi buruk nyata bagi setiap pendaki gunung es.

Dilansir dari laporan NASA, crevasse atau rekahan gletser adalah retakan masif di permukaan es yang terbentuk akibat tekanan luar biasa di dalam massa gletser. Meski sering kali memukau secara visual, struktur es ini menyimpan bahaya ekstrem yang berpotensi merenggut nyawa. Untuk memahami lebih jauh ancaman yang tersembunyi ini, mari kita telusuri tiga fakta menarik dan krusial seputar crevasse.

1. Kedalaman crevasse dapat mencapai hingga tinggi Patung Liberty

Crevasse umumnya terbentuk di area gletser yang memiliki struktur es yang rapuh atau rentan bergeser. Retakan ini dapat membentang memanjang mengikuti arah gletser atau bahkan memotongnya secara melintang, dengan ukuran yang bervariasi secara drastis. Beberapa crevasse mungkin relatif kecil dan dangkal, namun tidak jarang ditemukan celah raksasa dengan lebar mencapai 20 meter dan kedalaman hingga 45 meter.

Untuk memberi gambaran lebih jelas, National Park Service mengungkapkan bahwa Patung Liberty memiliki tinggi 46,05 meter dari dasar hingga ujung obornya. Bayangkan jika Anda berdiri di kaki patung tersebut dan mendongak ke atas hingga puncak obor yang digenggamnya; itulah ilustrasi betapa dalamnya sebuah crevasse dapat terbentuk. Dengan potensi kedalaman yang sangat ekstrem ini, setiap pendaki gunung es, bahkan yang paling berpengalaman sekalipun, harus melintasi area gletser dengan kehati-hatian luar biasa dan dilengkapi peralatan keamanan yang memadai.

2. Permukaan crevasse sering kali diselimuti oleh salju

Ancaman terbesar dari crevasse bukan hanya terletak pada dimensinya yang masif, melainkan juga pada sifatnya yang sering kali terselubung. Banyak crevasse yang tertutup oleh lapisan salju tipis yang dikenal sebagai snow bridge. Lapisan salju ini menutupi mulut crevasse dan menciptakan ilusi seolah-olah permukaan tanah utuh dan padat, padahal di bawahnya terdapat lubang menganga yang sangat dalam.

Tragisnya, snow bridge umumnya tidak cukup kuat untuk menopang berat tubuh manusia. Ini berarti pendaki gunung es yang tanpa sengaja melangkah di atasnya dapat terperosok secara tiba-tiba dan terjebak di dalam celah es yang dingin membeku. Karena snow bridge tampak sangat mirip dengan salju padat di sekitarnya, para pendaki berpengalaman selalu menggunakan tongkat es dan tali pengaman untuk menguji kekuatan lapisan salju sebelum melangkah. Banyak kecelakaan fatal menimpa pendaki pemula yang terlalu percaya diri dengan permukaan salju yang tampak rata, tanpa menyadari adanya jebakan crevasse mematikan di bawahnya.

3. Crevasse telah memakan banyak korban

Salah satu lokasi paling terkenal dengan keberadaan crevasse yang berbahaya adalah Khumbu Icefall, yang merupakan bagian dari jalur pendakian Gunung Everest. Di area ini, gletser bergerak dan mencair dengan kecepatan yang bervariasi, memicu pembentukan crevasse baru secara sporadis di berbagai titik. Pergerakan ini juga dapat memperbesar celah crevasse yang sudah ada setiap harinya, menciptakan medan yang dinamis dan tidak terprediksi.

Ketidakpastian kondisi di Khumbu Icefall menjadikannya salah satu segmen paling berbahaya dalam pendakian Everest. Dilansir dari MountEverest, dari total 45 kematian yang tercatat di area ini, 6 kasus di antaranya disebabkan oleh insiden terjatuh ke dalam crevasse. Angka ini hanya dari satu lokasi; dapat dibayangkan betapa banyaknya korban crevasse di seluruh dunia. Para pendaki gunung es yang terjatuh ke dalam crevasse berisiko tinggi mengalami cedera parah akibat benturan keras atau hipotermia ekstrem karena suhu yang sangat rendah di dalam celah es.

Oleh karena itu, kemampuan melakukan evakuasi dari crevasse kini menjadi keahlian wajib bagi setiap pendaki gunung es. Kemampuan ini krusial untuk menyelamatkan korban secepat mungkin sebelum hipotermia atau cedera lainnya menjadi fatal. Demikianlah beberapa fakta penting mengenai crevasse yang mungkin belum banyak diketahui. Di balik panorama pegunungan es yang memukau dengan hamparan salju putihnya, tersembunyi lubang-lubang crevasse yang bisa merenggut nyawa. Tak heran jika crevasse tetap menjadi salah satu ancaman terbesar dan paling ditakuti oleh para pendaki gunung es.

5 Fakta Cho Oyu, Gunung Tinggi dengan Fatality Rate Pendakian Terendah

You might also like