
Sebuah babak panjang dalam sejarah musik berat akan ditutup secara epik oleh Black Sabbath melalui konser monumental bertajuk Back to the Beginning. Digelar pada tanggal 5 Juli 2025 di Villa Park, Birmingham, kota kelahiran mereka, konser ini menandai perpisahan terakhir dari panggung bagi band legendaris tersebut.
Momen reuni istimewa ini sekaligus menjadi panggung perpisahan yang sangat emosional bagi vokalis ikonis, Ozzy Osbourne. Sang Godfather of Heavy Metal tampil di tengah kondisi kesehatan yang menurun, menghadapi tantangan berat akibat Parkinson dan cedera tulang belakang yang dideritanya.
Lebih dari sekadar perhelatan musik, konser reuni Back to the Beginning ini juga dihelat sebagai platform solidaritas sosial. Seluruh keuntungan dari konser amal ini akan disumbangkan untuk tiga badan amal kesehatan terkemuka: Cure Parkinson’s Trust, Birmingham Children’s Hospital, dan Acorns Children’s Hospice, menunjukkan komitmen band terhadap isu kemanusiaan.
Antusiasme penggemar terhadap konser perpisahan Black Sabbath ini sungguh luar biasa, mencatat sejarah penjualan tiket yang fantastis. Tiket ludes hanya dalam waktu 16 menit, dan lebih dari 150.000 orang mendaftar dalam antrean virtual, membuktikan betapa besarnya pengaruh dan kerinduan publik terhadap penampilan terakhir mereka.
Perjalanan kesehatan Ozzy Osbourne, vokalis legendaris Black Sabbath, telah menjadi sorotan dan penuh tantangan selama beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2019, kesehatannya memburuk secara signifikan, diawali dengan infeksi saluran pernapasan serius yang berkembang menjadi pneumonia, memaksanya membatalkan seluruh jadwal tur Eropa dan Australia kala itu.
Setelah konser perpisahan yang sarat makna ini, Ozzy menyatakan akan resmi pensiun dari dunia panggung. Ia berencana memfokuskan diri pada pemulihan total dan kehidupan pribadinya bersama keluarga di kediamannya di Buckinghamshire. Untuk mendukung proses rehabilitasinya secara holistik, ia bahkan membangun sayap khusus yang dilengkapi fasilitas gym, spa, studio seni, hingga danau kecil.
Dilansir dari All Music, Black Sabbath dibentuk pada akhir 1960-an di Birmingham, Inggris. Kuartet pemuda kelas pekerja ini terdiri dari Ozzy Osbourne (vokal), Tony Iommi (gitar), Geezer Butler (bass), dan Bill Ward (drum). Terinspirasi oleh suasana kelam lingkungan industri tempat mereka tumbuh, band ini menjadi pionir heavy metal yang tak terbantahkan, dikenal dengan gaya musik yang gelap, riff gitar yang berat, dan lirik yang mendalam membahas tema-tema seperti okultisme, perang, kematian, hingga kegelisahan sosial.
Awalnya dikenal sebagai band blues rock bernama Earth, mereka kemudian mengubah arah musikalitas setelah terinspirasi film horor. Perubahan ini mendorong mereka menciptakan suara yang lebih berat dan atmosferik, yang berujung pada pergantian nama menjadi Black Sabbath. Nama baru ini menandai lahirnya identitas yang lebih kelam dan menakutkan, membedakan mereka dari arus utama musik rock pada masanya.
Album debut Black Sabbath, Black Sabbath (1970), dirilis pada Jumat tanggal 13 Februari, langsung menarik perhatian dengan nuansa menyeramkan dan lirik yang penuh ketegangan. Kesuksesan luar biasa ini segera disusul oleh Paranoid di tahun yang sama, album yang melahirkan lagu-lagu ikonik seperti Iron Man, War Pigs, dan Paranoid. Kedua album Black Sabbath ini tak hanya mengubah arah musik rock secara drastis, tetapi juga menancapkan fondasi kuat bagi lahirnya genre heavy metal, memberi pengaruh besar pada generasi musisi di dekade-dekade berikutnya.
Black Sabbath terus menunjukkan taringnya dengan merilis dua album penting lainnya yang menjadi tonggak evolusi musik mereka. Pada tahun 1971, Master of Reality dirilis, menampilkan nuansa berat yang lebih mencolok dan berhasil meraih sertifikasi double platinum berkat lagu-lagu ikonik seperti Sweet Leaf, Children of the Grave, dan Into the Void.
Dua tahun kemudian, Sabbath Bloody Sabbath yang rilis pada 1973 semakin memperkuat pencapaian mereka dengan memasukkan unsur progresif yang lebih kental dibanding album sebelumnya, Vol. 4. Album ini bahkan menampilkan kolaborasi istimewa dengan Rick Wakeman dari grup Yes yang bermain kibor di lagu Sabbra Cadabra. Didukung oleh lagu andalan seperti Killing Yourself to Live dan judul album yang kini melegenda, Sabbath Bloody Sabbath sukses secara komersial maupun kritis, menjadi album kelima mereka yang meraih platinum di AS sekaligus yang pertama mendapat sertifikasi perak di Inggris, memperkokoh posisi Black Sabbath sebagai sesepuh heavy metal yang tak tergantikan.