Akseleran Gagal Bayar: Profil, Penyebab, dan Dampaknya bagi Investor

HargaPer.com – Murah &Terbaik – , Jakarta – PT Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran), salah satu perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) lending terkemuka di Indonesia, kini tengah menghadapi tantangan serius berupa krisis gagal bayar. Berdasarkan data yang terpampang di situs resmi perusahaan, tingkat wanprestasi atau TWP90 Akseleran per 22 Juni 2025 telah melonjak drastis, mencapai angka 54,89 persen. Permasalahan gagal bayar ini sendiri diketahui mulai merebak sejak awal tahun 2025, menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor dan pelaku industri.

Sebagai entitas yang telah terdaftar dan berizin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui POJK No. 77/POJK.01/2016, Akseleran dikenal sebagai platform fintech Peer-to-Peer (P2P) lending yang fokus pada layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi. Legalitas ini menegaskan status Akseleran sebagai pemain resmi di industri keuangan digital, dengan nama resmi PT Akselerasi Keuangan Inklusif Indonesia.

Sejak awal kehadirannya, Akseleran dirancang sebagai jembatan yang menghubungkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang membutuhkan akses modal usaha dengan masyarakat luas yang ingin mendayagunakan dananya. Melalui platformnya, Akseleran menawarkan beragam fasilitas pendanaan yang menarik, termasuk bunga kompetitif, tenor dan skema pembayaran yang fleksibel, serta opsi penggunaan agunan, memberikan kemudahan bagi kedua belah pihak.

Tidak hanya itu, Akseleran juga membuka peluang investasi menarik bagi masyarakat, menjanjikan imbal hasil rata-rata antara 9,5 hingga 10,5 persen per tahun, disesuaikan dengan profil risiko masing-masing pendanaan. Dengan visi utama mendorong inklusi keuangan di Indonesia, Akseleran bertekad untuk melahirkan lebih banyak pelaku usaha baru, sembari memberikan keuntungan signifikan bagi para pendana yang berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi mereka.

Sebelumnya, pada tahun 2023, induk perusahaan Akseleran, PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk, memiliki ambisi besar untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kala itu, perseroan berencana membidik dana segar senilai Rp 358 miliar melalui penawaran umum perdana (IPO) saham. Group CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan, kala itu menyatakan keyakinannya bahwa mereka akan menjadi grup usaha dengan platform marketplace lending pertama di Indonesia yang berhasil melantai di BEI.

Dalam rencana IPO tersebut, saham Group Akseleran ditawarkan kepada publik dengan harga berkisar Rp 100 hingga Rp 120 per lembar, yang diperkirakan akan menghasilkan dana total Rp 358 miliar. Namun, harapan itu pupus; rencana IPO tersebut akhirnya urung terlaksana, sebelum kemudian perusahaan tersandung masalah gagal bayar yang kini menjadi sorotan.

Amelia Rahima Sari turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

You might also like