
HargaPer.com – Murah & Terbaik JAKARTA. Di tengah tantangan pelemahan konsumsi domestik sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menunjukkan sinyal positif. Kinerja perusahaan ini didorong oleh penguatan di berbagai lini bisnis, pemulihan kinerja anak usaha, dan insentif yang didapatkan.
MAPI berhasil mencatatkan laba positif pada kuartal III 2025, mencapai Rp 414 miliar, meningkat 3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
Berangkat dari fondasi laba yang kuat, MAPI membukukan pertumbuhan positif secara kuartalan (QoQ) dan tahunan (YoY) pada indikator utama. Penjualan pada kuartal III mencapai Rp 11,123 triliun, naik 8% YoY, sementara laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) tumbuh 12% YoY menjadi Rp 864 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi per 30 September 2025, pendapatan bersih MAPI meningkat 8,76% YoY menjadi Rp 30,03 triliun, dibandingkan dengan Rp 27,61 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Investor Wajib Tahu: Ini Penyebab Saham Aneka Tambang (ANTM) Turun 14% dalam 3 Bulan
Abdul Azis Setyo Wibowo, Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, berpendapat bahwa peningkatan kinerja *top line* hampir 9% YoY ini mampu menjaga kinerja *bottom line*, berkat dorongan dari pertumbuhan penjualan eceran dan grosir.
“Selain itu, pengendalian biaya yang baik juga berkontribusi pada pertumbuhan *bottom line* MAPI yang cukup baik,” jelas Azis kepada Kontan, Kamis (4/12/2025).
Secara lebih rinci, pendapatan bersih dari segmen penjualan ritel tercatat sebesar Rp 25,45 triliun, *department store* Rp 2,11 triliun, kafe dan restoran Rp 2,35 triliun, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 198,46 miliar.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, atau laba bersih, meningkat 5,7% YoY menjadi Rp 1,37 triliun hingga akhir kuartal III-2025, dari Rp 1,29 triliun pada periode Januari–September 2024.
Menurut Azis, pertumbuhan laba bersih yang masih berada pada angka *single digit* mengindikasikan bahwa pemulihan konsumsi masyarakat belum sepenuhnya terjadi.
Di sisi lain, Equity Analyst OCBC Sekuritas, Jessica Leonardy, menyoroti adanya sedikit pemulihan pada *Same-Store Sales Growth* (SSSG) MAPI pada kuartal III 2025.
Pemulihan ini didorong oleh perbaikan bertahap di MAPB (anak usaha MAPI), yang mencatatkan SSSG positif sebesar 1,8% setelah berada di area negatif -6,8% pada kuartal II 2025.
“Pemulihan MAPB terutama didorong oleh Starbucks, meskipun masih dalam tahap awal dan diperkirakan akan terus membaik pada kuartal-kuartal berikutnya,” jelas Jessica dalam risetnya, Rabu (19/11/2025).
Prospek IHSG Cerah di Tahun 2026, Ini Daftar Sektor dan Emiten Pendorongnya
Selain itu, kinerja yang lebih kuat di segmen Active (MAPA) juga berkontribusi, dengan mencatatkan SSSG sebesar 1,2% di kuartal III 2025, dibandingkan dengan -4,9% di kuartal II 2025. Pertumbuhan ini terutama berasal dari keberhasilan promosi *back to school* dan Hari Kemerdekaan.
Namun, kinerja penjualan sempat terpengaruh oleh gangguan operasional akibat demonstrasi dari akhir Agustus hingga awal September, yang berdampak pada lalu lintas pengunjung pusat perbelanjaan.
Meskipun demikian, Azis menambahkan bahwa insentif dan kebijakan moneter yang mulai dilonggarkan berpotensi memulihkan daya beli masyarakat.
Sejalan dengan bantuan langsung tunai (BLT) untuk periode tiga bulan dan kenaikan UMP 2026, diperkirakan akan meningkatkan belanja rumah tangga dan memberikan dampak positif bagi kinerja ritel, termasuk MAPI.
Selain itu, momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) juga berpotensi meningkatkan kinerja MAPI pada kuartal IV 2025.
Sementara itu, Jessica menyebutkan bahwa setelah mencapai kesepakatan dengan Ace Hardware AS untuk membawa kembali merek tersebut ke Indonesia, MAPI mengumumkan bahwa pembukaan gerai ditargetkan dimulai tahun depan.
Langkah ini akan menjadi diversifikasi portofolio pada segmen *department store*, dengan target konsumen kelas menengah-atas.
“Kami menilai bahwa kehadiran Ace Hardware dalam portofolio MAP akan mendukung segmen *department store*, meskipun dampaknya akan bertahap,” lanjut Jessica.
Lebih lanjut, MAPI ke depan akan fokus pada Malaysia dan Filipina sebagai pasar ekspor utama, didukung oleh portofolio merek MAPI yang kuat di kedua pasar tersebut.
MAPI Chart by TradingView
Filipina, yang saat ini menyumbang sekitar 7% dari total penjualan, diperkirakan akan mengalami pertumbuhan lebih lanjut dan ekspansi margin.
Di dalam negeri, MAPI menargetkan segmen konsumen menengah-atas, terutama yang berpusat di area Jabodetabek. Perlu dicatat bahwa pasar utama MAPI masih berada di Jawa, khususnya Jakarta, yang memberikan kontribusi terbesar terhadap penjualan domestik, sementara kontribusi dari Sumatra dan Bali meningkat hingga 6%.
Dengan berbagai sentimen dan katalis di atas, Azis merekomendasikan investor untuk *trading buy* saham MAPI dengan target harga Rp 1.350 per saham.
Sementara Jessica merekomendasikan investor untuk beli MAPI dengan target Rp 1.800 per saham.