Toyota Cetak Rekor! Ekspor 3 Juta Unit, Menteri Industri Terpukau

TOYOTA Group Indonesia mencatat capaian monumental dengan berhasil mengekspor total 3 juta unit kendaraan. Prestasi gemilang ini terakumulasi sejak tahun 1984 hingga 9 Oktober 2025, sebuah indikator kuat dari kemampuan industri manufaktur dalam negeri. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, secara tegas mengapresiasi pencapaian ini sebagai bukti nyata kekuatan dan daya saing ekspor kendaraan Toyota Indonesia di kancah global.

Agus Gumiwang menjelaskan bahwa industri otomotif memiliki peran yang jauh lebih luas daripada sekadar memproduksi kendaraan. Industri ini secara signifikan menggerakkan ekosistem industri pendukung yang masif, mulai dari sektor baja, karet, plastik, logam, hingga pendorong utama bagi sektor transportasi dan logistik. Dampak ekonominya terbukti nyata; pada tahun 2024, nilai tambah bruto dari industri kendaraan bermotor mencapai angka Rp 180 triliun, didukung oleh backward linkage sebesar 2,07 dan forward linkage sebesar 2,4. Secara keseluruhan, industri otomotif diperkirakan mampu menyumbang dampak ekonomi tambahan sebesar Rp 804 triliun bagi sektor hulu dan hilir.

Lebih lanjut, Menteri Agus mengapresiasi kontribusi Toyota Indonesia yang telah berhasil mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara, menegaskan jangkauan global perusahaan. Dalam semangat yang sama, ia berharap Toyota Indonesia akan terus mendukung komitmen pemerintah dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan serta upaya pengurangan emisi karbon, yang merupakan agenda besar transformasi industri menuju keberlanjutan. Keberhasilan ekspor 3 juta unit ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, namun juga sebuah momentum penting untuk mempercepat adopsi teknologi hijau dalam industri otomotif tanah air. “Kita ingin Indonesia menjadi pemain utama kendaraan rendah emisi di Asia,” tegasnya, memproyeksikan visi besar bagi masa depan industri.

Menanggapi pencapaian ini, Presiden Toyota Motor Corporation, Koji Sato, turut menyampaikan bahwa pencapaian ekspor 3 juta unit kendaraan ini menjadi pengingat yang kuat akan kapabilitas manufaktur Indonesia yang sangat mumpuni. Koji menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pelanggan setia di Indonesia, pemerintah, mitra, dan semua pemangku kepentingan atas dukungan dan dedikasi selama lebih dari lima dekade. Ke depan, Koji menegaskan komitmen Toyota Indonesia untuk terus memperkuat peran Indonesia sebagai pusat Research and Development (R&D) dan ekspor strategis untuk kawasan Global South. Dengan nilai investasi Toyota Group di Indonesia yang mencapai Rp 100 triliun saat ini, Koji optimistis akan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi ini juga melibatkan sekitar 360 ribu tenaga kerja dari beragam sektor, meliputi produksi, rantai pasok, distribusi, hingga layanan purna jual.

Koji menekankan bahwa “Kolaborasi tidak hanya membangun kemandirian industri, namun juga menjadi pilar penting yang memperkuat fondasi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.” Sejalan dengan semangat ini, industri otomotif turut memainkan peran krusial dalam penerimaan pajak negara. Kontribusi ini tidak hanya berasal dari Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), tetapi juga melalui pajak daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Menurut Kementerian Dalam Negeri, PKB dan BBNKB merupakan salah satu sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang memiliki dampak positif signifikan terhadap kondisi fiskal daerah.

Pilihan Editor: Penjualan Mobil 2024 Lesu, Tahun Depan Bikin Ketar-ketir

You might also like