Dampak Suku Bunga BI Turun: RoI Dana Pensiun Dapen Mandiri Terancam?

HargaPer.com – Murah &Terbaik JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) secara berkelanjutan menjadi sorotan utama di sektor keuangan, khususnya bagi industri dana pensiun. Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) secara khusus menyoroti potensi tekanan yang mungkin timbul terhadap Return of Investment (RoI) atau pengembalian investasi di tengah kebijakan moneter tersebut.

Direktur Utama Dana Pensiun Bank Mandiri, Abdul Hadie, menjelaskan bahwa kebijakan pelonggaran moneter ini, di mana suku bunga acuan BI telah dipangkas empat kali hingga mencapai level 5% sepanjang tahun ini, diperkirakan akan menurunkan imbal hasil dari penempatan investasi baru dana pensiun pada instrumen pendapatan tetap dalam jangka pendek. Kondisi ini, menurut Hadie, secara otomatis berpotensi menekan RoI dana pensiun secara keseluruhan.

Dana Pensiun BCA Catat Kenaikan Pengembalian Investasi Jadi 5,51% per Juli 2025

Namun demikian, Hadie juga menggarisbawahi adanya sisi positif dari penurunan suku bunga acuan BI. Efek ini dapat memicu kenaikan nilai pasar dari portofolio instrumen pendapatan tetap yang telah dimiliki oleh dana pensiun, sehingga memberikan potensi keuntungan di sisi kapitalisasi.

Menyinggung tren penguatan pada instrumen saham yang tengah berlangsung, Hadie menegaskan bahwa Dana Pensiun Bank Mandiri saat ini belum memiliki rencana untuk menambah porsi investasi pada aset tersebut dalam waktu dekat.

Meskipun demikian, kinerja investasi Dana Pensiun Bank Mandiri menunjukkan tren positif. RoI Dana Pensiun Bank Mandiri per Juli 2025 berhasil mencapai 4,65%, meningkat signifikan dari 4,33% yang tercatat pada periode Juli 2024. Pencapaian ini menandakan pertumbuhan yang solid di tengah fluktuasi pasar.

Sementara itu, gambaran umum industri dana pensiun yang dihimpun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan kondisi yang berbeda. Data OJK mencatat RoI dana pensiun gabungan per Mei 2025 sebesar 2,8%, mengalami penurunan tipis dari 3% yang tercatat pada Mei 2024. Perbandingan ini menyoroti bagaimana setiap dana pensiun dapat memiliki performa yang bervariasi tergantung strategi dan kondisi portofolio masing-masing.

You might also like