Pantai Jempol Sumbawa: Surga Senja & Tempat Nongkrong Hits

Pantai Jempol di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menawarkan pesona senja yang memikat. Warna jingga langit membaur dengan hamparan laut, menciptakan pemandangan eksotis yang tak terlupakan. Di sepanjang bibir pantai, deretan warung makan kecil menyediakan beragam kuliner khas Sumbawa, mulai dari hidangan laut segar hingga makanan ringan. Pengunjung dapat bersantai di atas tikar yang disediakan, menikmati suasana pantai yang tenang.

Meskipun berjarak sekitar 30 menit dari Kota Sumbawa Besar, Pantai Jempol selalu ramai, terutama saat matahari mulai tenggelam. Banyak anak muda yang menghabiskan waktu sore hingga malam di sini. Asira (19), seorang pengunjung setia dari Moyo Utara, mengaku datang hampir setiap minggu, khususnya hari Minggu.

“Saya biasanya datang sekitar satu minggu sekali, hari Minggu,” ujar Asira saat ditemui pada Minggu (13/7) sore. Perjalanan dari rumahnya di Penyaring, Moyo Utara, hanya memakan waktu sekitar 10 menit menggunakan sepeda motor. Baginya, Pantai Jempol adalah tempat pelarian yang sempurna dari rutinitas harian. “Saya sering berfoto-foto, makan, dan menikmati pemandangan sunset yang luar biasa indah di sini,” tambahnya.

Asira biasanya datang bersama teman atau pasangannya, menikmati suasana santai di tepi pantai sambil mencicipi makanan ringan. Ia juga memuji harga makanan yang terjangkau, “Harganya ramah di kantong anak muda,” katanya sembari menambahkan bahwa menu favoritnya adalah nasi goreng dan es teh.

Lebih dari sekadar pemandangan matahari terbenam, Asira menilai Pantai Jempol memiliki daya tarik unik yang tak ditemukannya di pantai lain. “Suasananya tenang dan nyaman. Sunset-nya lebih bagus, pemandangannya juga beragam, ada kapal-kapal yang menambah keindahan,” jelasnya.

Menjelang magrib, Pantai Jempol semakin ramai. Anak muda berdatangan, baik berpasangan maupun bergerombol. Iyan (28), warga lokal yang sering menghabiskan waktu sore di pantai ini, mengatakan bahwa malam minggu adalah waktu paling ramai. “Aktivitasnya ya menikmati sunset, atau mencicipi kuliner khas Sumbawa, seperti Singang. Malam minggu, banyak anak muda yang datang bersama teman atau pasangannya,” jelas Iyan.

Singang, ikan yang dimasak dengan kuah kuning berbumbu kunyit dan rasa asam manis, merupakan salah satu kuliner andalan di warung-warung sekitar pantai. Iyan menambahkan bahwa Pantai Jempol memang menjadi tujuan utama untuk menyaksikan matahari terbenam di Sumbawa Besar. “Kalau orang sunset-an ke Jempol, paginya ke Kencana,” tambahnya, menyebutkan Pantai Kencana sebagai alternatif destinasi pagi hari yang populer.

Warung-warung makan di tepi Pantai Jempol berperan penting dalam kehidupan sosial masyarakat sekitar. Selain sebagai tempat makan, warung-warung ini juga menjadi tempat berkumpul dan bersantai. Putra (23), salah satu pengelola warung, mengatakan bahwa warungnya paling ramai pada malam minggu, meskipun tingkat keramaian bisa bervariasi. Warungnya buka sekitar pukul 16.30 WITA dan tutup sekitar pukul 22.00 WITA hingga 23.30 WITA, tergantung jumlah pengunjung.

Pentol goreng dan Singang merupakan menu paling laris di warung Putra. Namun, tidak semua pengunjung makan di tempat. “Banyak yang hanya datang untuk menikmati sunset sekitar setengah jam, lalu pulang,” jelasnya. Meskipun demikian, waktu sore hingga matahari terbenam tetap menjadi jam-jam sibuk bagi para pedagang.

Mayoritas pengunjung Pantai Jempol adalah warga lokal. Namun, Putra juga pernah kedatangan turis asing, meskipun tidak terlalu sering. “Dulu pernah ada wisatawan dari Jepang, dari AFC (Asayama Family Club—perusahaan Farmasi) dari Jepang,” kenangnya.

You might also like