30 Pelari Internasional Ikuti Kebumen Geopark Trail Run 2025

KEBUMEN, KOMPAS.com – Kebumen Geopark Trail Run (KGTR) 2025 siap menjadi perhelatan lari lintas alam berskala internasional yang menyita perhatian dunia. Ajang yang akan digelar pada Minggu, 13 Juli 2025 ini telah menarik minat sedikitnya 30 pelari mancanegara untuk ikut serta menjelajahi keindahan Geopark Kebumen, yang baru saja dinobatkan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp).

Dengan lebih dari 1.600 peserta dari berbagai penjuru, KGTR bukan sekadar perlombaan lari. Event ini menjadi wadah pertemuan dan pertukaran budaya bagi komunitas pecinta alam dan olahraga global. Para pelari internasional akan berkesempatan merasakan sensasi berlari di jalur-jalur eksotis yang membentang di kawasan karst, hutan lebat, dan pesisir selatan Jawa Tengah yang memukau.

Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi pelari dari berbagai negara. “Ini bukan hanya lomba lari, tetapi juga diplomasi budaya dan ekologi,” ujarnya. Kehadiran peserta internasional ini menjadi bukti nyata daya tarik Geopark Kebumen yang telah mendunia, sekaligus memperkenalkan kekayaan alam dan keramahan masyarakat Kebumen kepada dunia. Kegiatan ini juga diyakini akan menjadi jembatan penting antara promosi wisata berkelanjutan, pelestarian lingkungan, dan peningkatan kebanggaan lokal.

Panitia KGTR telah menyiapkan empat kategori lomba yang menantang, yaitu 3K (Fun Trail Run), 7K, 14K, dan 21K. Kategori terpanjang, 21K, akan dimulai pukul 05.00 WIB dan harus diselesaikan paling lambat pukul 12.00 WIB.

Setiap rute telah dirancang dengan cermat untuk menampilkan keindahan alam Kebumen yang spektakuler. Menurut Frans Haidar dari panitia, rute 21K akan membawa para pelari melewati tujuh destinasi wisata unggulan, termasuk Sagara View, Bukit Jerit, Watubale, Pecaron, Surumanis, dan Pantai Menganti. “Ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga pengalaman berlari yang luar biasa di tengah panorama alam yang menakjubkan,” kata Frans.

Meskipun menawarkan tantangan tersendiri, panitia menjamin keamanan dan keselamatan para peserta. Titik-titik rawan di sepanjang rute, seperti turunan ekstrem atau tepi jurang, telah diamankan dengan tambang pengaman dan penanda yang jelas. Selain itu, tim marshal, tenaga medis, dan tim SAR gabungan dari berbagai unsur akan selalu siaga di lapangan. “Medan ini sudah kami uji berkali-kali dan aman dilalui,” tegas Frans, meyakinkan para peserta untuk fokus menikmati lomba tanpa khawatir akan keselamatan.

Dukungan penuh juga diberikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, agar KGTR dapat terus berkembang dan menjadi bagian tetap dari kalender event internasional. “Tidak semua daerah memiliki potensi seperti Kebumen. Dengan branding Geopark, ajang ini bisa menjadi wajah baru pariwisata Jawa Tengah di mata dunia,” ungkapnya.

Selain medali, peserta berkesempatan mendapatkan hadiah menarik seperti jam tangan Garmin dan uang tunai. Namun, Frans Haidar meyakini bahwa hadiah bukanlah satu-satunya motivasi. “Pelari datang untuk reuni, menguji kemampuan fisik, dan menikmati keindahan alam yang langka. Tidak banyak event trail run yang menawarkan rute selengkap ini—mulai dari goa, pantai, hutan, hingga desa-desa tradisional,” pungkasnya.

Dengan partisipasi 30 pelari mancanegara, KGTR 2025 bukan sekadar perlombaan, melainkan panggung bagi Kebumen untuk memamerkan potensi alam, budaya, dan keramahannya kepada dunia. Event ini diproyeksikan akan menjadi ikon baru pariwisata Indonesia di kancah internasional.

You might also like