
HargaPer.com – Murah &Terbaik – JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menegaskan bahwa strategi penambahan gudang distribusi atau distribution center (DC) yang tengah digalakkan merupakan langkah terencana matang untuk meningkatkan efisiensi alur distribusi, tanpa menimbulkan tekanan signifikan pada neraca keuangan perseroan.
Pada kuartal III-2024 lalu, AMRT telah mengoperasikan tiga distribution center (DC) baru. Implementasi ini beriringan dengan peningkatan beban operasional (opex) perseroan sebesar 11,70% secara tahunan (YoY) pada kuartal I-2025, mencapai angka Rp 5,61 miliar.
Peningkatan beban operasional tersebut merata di hampir seluruh pos pengeluaran, dengan pengecualian pada pos promosi dan iklan. Kenaikan yang paling mencolok terlihat pada pos transportasi dan distribusi yang melonjak sekitar 32,1% secara tahunan. Sementara itu, upah karyawan menyusul sebagai pos dengan kenaikan tertinggi kedua, yakni 12,4% secara tahunan.
Menanggapi hal ini, Direktur AMRT Solihin memberikan kepastian bahwa lonjakan beban operasional tersebut bukan semata-mata dampak langsung dari pengoperasian DC baru. Solihin menjelaskan, “Perencanaan DC itu jauh dari sebelumnya sudah dianggarkan. Saya pastikan kita masih on track,” ujarnya kepada Kontan pada Senin (7/7), menekankan bahwa strategi ekspansi ini telah terukur dan sesuai target.
Sebaliknya, pembangunan DC baru justru dirancang sebagai instrumen vital untuk memangkas biaya pengiriman atau cost delivery. Langkah ini sejalan dengan fokus utama AMRT saat ini dalam menggenjot ekspansi toko, di mana perseroan menargetkan pembukaan 1.000 toko baru sepanjang tahun ini, khususnya di wilayah luar Jawa.
Kehadiran DC baru ini diharapkan mampu menciptakan alur distribusi yang jauh lebih efisien ke toko-toko, baik dari sisi waktu maupun biaya. Solihin mengungkapkan bahwa selama ini, pendistribusian barang ke toko-toko yang berlokasi jauh dari DC eksisting memang menelan biaya operasional yang lebih besar. Fakta ini sekaligus menjadi salah satu penjelas di balik pembengkakan opex distribusi yang tercatat pada kuartal I-2025.
Sebagai ilustrasi, Solihin memaparkan, “Misal, kita punya toko di Sorong yang selama ini kita pasok masih dari Surabaya. Cost delivery dari Surabaya, melalui Tanjung Perak, sampai ke Sorong itu luar biasa, bisa lebih dari 7%.” Padahal, menurutnya, cost delivery dari DC yang lokasinya lebih dekat hanya berkisar antara 2% hingga 3%. Inilah disparitas biaya yang ingin ditekan perseroan melalui pembangunan DC-DC baru—mewujudkan cost delivery yang jauh lebih hemat.
Untuk merealisasikan efisiensi ini, AMRT berencana membuka dua DC baru lagi pada tahun ini, berlokasi di Palangkaraya dan Bengkulu. Solihin merinci bahwa selama ini, toko-toko di Palangkaraya mengandalkan pasokan dari gudang di Banjarmasin, sementara gerai-gerai di Bengkulu dipasok dari gudang di Palembang.
Dengan kehadiran DC-DC baru ini, target utama AMRT adalah dapat memaksimalkan pelayanan kepada konsumen dengan menyediakan produk-produk yang lebih lengkap dan variatif di seluruh toko yang ada.