
PURWOREJO, KOMPAS.com – Kabupaten Purworejo kembali mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata unggulan dengan sukses menyelenggarakan Festival Layang-Layang Tingkat Nasional Tahun 2025 dan Expo Euphoria Rakyat. Ajang prestisius ini berlangsung meriah pada tanggal 5 hingga 6 Juli 2025 di lanskap indah Pantai Ketawang, Kecamatan Grabag, Purworejo.
Dibuka secara resmi oleh Bupati Purworejo, Hj. Yuli Hastuti, festival ini menyedot perhatian banyak pihak dengan partisipasi aktif dari 23 tim pelayang nasional. Mereka datang dari berbagai provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. Lebih istimewa lagi, festival ini berhasil menarik dua tim internasional dari Swedia dan Singapura, menandai capaian baru bagi sebuah event bertaraf nasional yang kini mulai menembus pasar internasional.
Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi, mengungkapkan kebanggaannya pada Minggu (6/7/2025). “Festival ini menjadi momen yang sangat membanggakan bagi Kabupaten Purworejo. Dengan keikutsertaan pelayang dari berbagai daerah dan mancanegara, kita menunjukkan bahwa Purworejo memiliki daya tarik luar biasa sebagai pusat pariwisata dan budaya,” ujarnya.
Selama dua hari penyelenggaraannya, Festival Layang-Layang Purworejo ini memperlombakan empat kategori utama. Kategori tersebut meliputi layang-layang 2 dimensi, tradisional, 3 dimensi, serta kategori spesial train naga atau layang-layang naga yang selalu mencuri perhatian. Keempat kategori ini menampilkan kreativitas dan keahlian tinggi para pelayang.
Kegiatan Festival Layang-Layang Tingkat Nasional dan Expo UMKM Tahun 2025 ini bukan hanya sekadar ajang rekreasi, melainkan juga salah satu event unggulan yang secara strategis mendukung kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Borobudur. “Kami berharap ini bisa menjadi event unggulan pariwisata yang bertaraf nasional, yang ditujukan untuk menghidupkan multiplayer effect perputaran ekonomi lokal di kawasan Purworejo,” tambah Dion Agasi, menekankan dampak positif festival terhadap perekonomian setempat.
Ajang yang digelar di Pantai Ketawang, Desa Ketawangrejo ini berhasil menarik ratusan peserta dari puluhan tim, termasuk dua tim dari luar negeri, Singapura dan Swedia. Antusiasme masyarakat juga sangat tinggi, terbukti dengan jumlah pengunjung yang mencapai 6.000 orang pada hari sebelumnya, menunjukkan popularitas dan daya tarik acara ini bagi masyarakat luas.
Plt. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purworejo, Bangun Erlangga, menjelaskan bahwa Pantai Ketawang telah menjadi lokasi rutin penyelenggaraan festival layang-layang. Lokasinya yang estetik dan luas merupakan alasan utama mengapa pantai ini selalu menjadi pilihan favorit panitia. “Kita sudah laksanakan 9 kali dan 6 kalinya di Pantai Ketawang,” sebut Bangun, menegaskan konsistensi pemilihan lokasi ini.
Festival layang-layang pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015. Sejak saat itu, acara ini telah menjadi sebuah perlombaan yang sangat dinanti oleh para pegiat layang-layang yang terhimpun dalam Pelangi (Persatuan Layang-Layang Indonesia). Meski demikian, masyarakat umum juga diberi kesempatan untuk mendaftar dan berpartisipasi dalam perlombaan, asalkan memenuhi kriteria yang ditetapkan. Penyelenggaraan festival ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Purworejo, Pelangi, Pemerintah Desa Ketawang, dan Pokdarwis Jayakatwang, yang bersama-sama berkomitmen memajukan pariwisata dan kebudayaan daerah.