
Band legendaris Motley Crue kembali menggebrak dengan merilis versi terbaru dari lagu balada ikonik mereka, Home Sweet Home. Peluncuran ini menjadi perayaan 40 tahun sejak lagu tersebut pertama kali diperkenalkan kepada dunia melalui album Theatre of Pain pada tahun 1985. Lebih dari sekadar nostalgia, sebagian dari pendapatan hasil penjualan versi baru ini akan didonasikan kepada Covenant House, sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi menyediakan tempat tinggal, makanan, dan dukungan krusial bagi remaja tunawisma.
Versi baru Home Sweet Home ini merupakan bagian integral dari kompilasi khusus From The Beginning, yang dijadwalkan rilis pada tanggal 12 September 2025. Tanggal peluncuran ini sangat strategis, bertepatan dengan dimulainya rangkaian 10 pertunjukan residensi Motley Crue di Dolby Live at Park MGM, Las Vegas. Penantian penggemar pun semakin memuncak dengan adanya kabar ini.
Dalam proyek istimewa ini, Motley Crue tidak sendirian. Mereka berkolaborasi dengan ikon musik country, Dolly Parton, sebuah kolaborasi yang mengejutkan namun penuh makna. “Bersama Dolly untuk meningkatkan kesadaran akan masalah tunawisma remaja dan mendukung usaha luar biasa dari Covenant House membuat proyek ini semakin berarti,” demikian pernyataan tertulis Motley Crue yang dikutip dari Antara, Senin, 23 Juni 2025. Mereka melanjutkan, “Kami berharap kalian bisa menikmati Home Sweet Home versi Dolly Parton sebagaimana kami menikmati pengalaman kreatif ini,” menunjukkan antusiasme terhadap hasil kolaborasi yang unik ini.
Menengok kembali ke belakang, sejarah Home Sweet Home berakar dari masa-masa paling kelam Motley Crue. Dikutip dari American Song Writer, pada tahun 1984, band ini menghadapi turbulensi besar: pemain gitar bass Nikki Sixx bergulat dengan kecanduan heroin, gitaris Mick Mars nyaris dikeluarkan, dan vokalis Vince Neil terlibat kecelakaan mobil tragis yang merenggut nyawa drummer band Hanoi Rocks, Nicholas Razzle Dingley. Di tengah badai personal dan profesional tersebut, mereka meluncurkan album Theatre of Pain. Meskipun lagu Smokin’ in the Boys Room meraih popularitas besar, justru balada Home Sweet Home yang paling menonjol dan kemudian menjadi salah satu tanda tangan mereka.
Lagu Home Sweet Home ditulis oleh Nikki Sixx, Vince Neil, dan drummer Tommy Lee. Inspirasinya datang dari pengalaman mendalam mereka setelah menyelesaikan tur besar pertama untuk album Shout At The Devil yang berlangsung selama 18 bulan tanpa henti. Nikki Sixx menjelaskan, lagu ini adalah cerminan perasaan mereka yang merindukan rumah setelah sekian lama jauh. “Awalnya, kami sangat bersemangat untuk membentuk band dan menjelajahi dunia. Namun, yang ironis, setelah kami benar-benar berada di jalan (tur), kami justru merindukan rumah dan ingin kembali,” ungkap Sixx, menangkap esensi kerinduan yang universal itu.
Ironisnya, lagu yang kini menjadi balada klasik ini sempat diragukan. Dikutip dari Ultimate Classic Rock, ketika proses rekaman, Motley Crue sangat yakin akan pentingnya Home Sweet Home untuk album Theatre of Pain. Namun, eksekutif label rekaman pada saat itu tidak setuju. “Mereka berkata, ‘ini mengerikan, dan kalian harus menghapus lagu itu dari rekaman. Kalian bukan band balada,’” tiru Nikki Sixx, menggambarkan resistensi yang mereka hadapi.
Namun, Motley Crue berhasil membuktikan bahwa para eksekutif itu salah besar. Home Sweet Home tidak hanya menjadi hit besar, tetapi juga diputar berulang kali di MTV, bahkan menjadi pelopor tren power-ballad yang begitu mendominasi era tersebut. Keberhasilan ini mengukuhkan posisi Motley Crue tidak hanya sebagai band rock pemberontak, tetapi juga sebagai pencipta balada yang menyentuh hati. Sejak saat itu, lagu ini terus beresonansi. Pada tahun 1991, Motley Crue merilis versi padu ulang sebagai bagian dari kompilasi Decade of Decadence. Versi terbaru kembali dihadirkan dalam album antologi Red, White & Crue pada tahun 2005. Hingga kini, banyak penyanyi dari berbagai genre terus mendengarkan dan menginterpretasikan ulang lagu mereka, memuncak pada peluncuran versi terbaru Home Sweet Home di tahun ini, yang kembali menegaskan warisan abadi lagu tersebut.