BI Jatim Ungkap Strategi Ampuh Kendalikan Harga Pangan!

HargaPer.com – Murah & Terbaik SURABAYA – Jelang akhir tahun dan perayaan Natal serta Tahun Baru, tingkat inflasi di Provinsi Jawa Timur terpantau masih dalam kondisi aman dan terkendali. Hal ini menjadi fokus perhatian mengingat permintaan komoditas pangan cenderung meningkat pada periode ini.

Komoditas pangan utama seperti daging ayam ras, telur, beras, dan minyak goreng, seringkali menjadi pemicu utama kenaikan inflasi menjelang akhir tahun. Peningkatan permintaan yang signifikan pada momen Natal dan Tahun Baru menjadi faktor pendorongnya.

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah (KPw) Bank Indonesia Jawa Timur, Ibrahim, menjelaskan bahwa berdasarkan data historis, inflasi di Jawa Timur pada periode November-Desember umumnya berada di kisaran 0,5% hingga 0,9%. Proyeksi ini memberikan gambaran optimis untuk tahun 2025.

“Jika tren ini berlanjut, inflasi Jawa Timur untuk tahun 2025 diperkirakan akan tetap berada di level yang aman, yaitu sekitar 2,68%,” ungkap Ibrahim pada hari Jumat (28/11/2025), memberikan keyakinan akan stabilitas ekonomi daerah.

Meskipun demikian, Ibrahim menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan yang cukup. Langkah ini krusial dalam menjaga stabilitas harga di pasaran dan mengendalikan inflasi.

Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Jawa Timur bersama dengan para pelaku usaha telah menyepakati serangkaian tindakan cepat (quick wins). Salah satunya adalah peningkatan produktivitas pertanian melalui budidaya yang didukung oleh benih unggul dan pengembangan kawasan hortikultura.

Lebih lanjut, Ibrahim menyampaikan bahwa KPw BI Jawa Timur aktif mendorong intensifikasi penyelenggaraan pasar murah, termasuk penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan keterjangkauan harga komoditas pangan bagi masyarakat luas.

“Distribusi penyaluran yang efektif, sinergi pengawasan bersama Satgas Pangan dan aparat penegak hukum, serta monitoring harga konsumen secara harian melalui Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (SISKAPERBAPO) dan platform milik masing-masing pemerintah kabupaten/kota menjadi kunci keberhasilan,” jelas Ibrahim, menyoroti pentingnya koordinasi dan pengawasan yang ketat.

Ibrahim juga menegaskan bahwa KPw BI Jawa Timur, bersama dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan seluruh bupati/wali kota se-Jawa Timur, telah bersepakat untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi daerah. Sinergi ini menjadi fondasi penting dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Sinergi tersebut diwujudkan melalui dukungan terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi dan digitalisasi daerah, serta pengendalian angka inflasi di tengah ketidakpastian ekonomi global. Koordinasi yang solid menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

TPID bersama Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), dan Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah (TPZ2ED) se-Jawa Timur telah mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk menyinergikan isu-isu strategis, termasuk pengendalian inflasi, percepatan dan perluasan digitalisasi, serta percepatan pertumbuhan ekonomi.

“Forum ini adalah wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan pelaku usaha dalam mendukung pertumbuhan Jawa Timur yang berkelanjutan dan berdaya tahan,” tegasnya, menekankan kolaborasi sebagai kunci keberhasilan.

Ibrahim menegaskan komitmen Bank Indonesia untuk terus berkontribusi secara nyata dalam mengendalikan inflasi, mempercepat digitalisasi, dan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi, terutama mengingat status Provinsi Jawa Timur sebagai barometer nasional. Peran strategis Jawa Timur menjadikannya pusat perhatian dalam pembangunan ekonomi Indonesia.

“Dengan menjaga stabilitas harga, mempercepat digitalisasi, dan menyelaraskan kebijakan pertumbuhan, kita tidak hanya mengelola daerah, tetapi juga menjaga masa depan ekonomi Indonesia. Stabilitas, efisiensi, dan pertumbuhan adalah tiga pilar penting yang harus kita jaga bersama,” papar Ibrahim, memberikan gambaran holistik tentang strategi pembangunan ekonomi.

Oleh karena itu, Ibrahim menekankan bahwa untuk mencapai kondisi perekonomian yang stabil, diperlukan upaya yang lebih besar dan kolaborasi yang intensif dari seluruh pihak. Evaluasi rutin terhadap kinerja berbagai institusi yang mengeluarkan kebijakan untuk menjaga pasokan dan harga bahan pangan juga menjadi krusial.

“Sebagai bentuk monitoring pengendalian inflasi dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi, pada rapat koordinasi diluncurkan dashboard TPID Jawa Timur sebagai langkah strategis penguatan kelembagaan TPID, khususnya aspek monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan program,” pungkasnya, mengakhiri dengan penekanan pada pentingnya monitoring dan evaluasi dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi.

You might also like