
JAKARTA — Pekan ini, mulai 17 hingga 20 November 2025, pasar modal Indonesia akan diramaikan dengan jadwal cum dividen dari sedikitnya lima emiten. Momen ini menjadi krusial bagi para investor yang ingin mengoptimalkan portofolio saham mereka dengan mendapatkan hak atas dividen interim. Beberapa emiten besar yang turut menjadwalkan cum dividen antara lain AADI, SCMA, dan EMTK.
Penting untuk dipahami bahwa tanggal cum dividen, atau yang sering disebut cum date, adalah batas waktu terakhir bagi investor untuk memiliki saham tertentu agar berhak atas distribusi dividen perusahaan yang telah diumumkan. Dengan kata lain, pembelian saham harus dilakukan paling lambat pada tanggal ini untuk dapat menerima hak dividen. Sebagai padanannya, tanggal ex dividen adalah hari pertama di mana pemegang saham yang membeli saham setelah tanggal tersebut tidak lagi berhak mendapatkan dividen. Umumnya, tanggal ex dividen ditetapkan satu hari kerja setelah tanggal cum dividen.
Mengawali pekan yang penting ini, pada Senin, 17 November 2025, satu emiten dijadwalkan akan memasuki cum dividen di pasar reguler dan negosiasi, yaitu PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). Emiten pertambangan batu bara yang terafiliasi dengan konglomerat Garibaldi Thohir ini telah menetapkan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025 senilai US$250 juta, atau setara lebih dari Rp3,9 triliun, dengan asumsi kurs Rp15.600 per dolar AS.
Keputusan pembagian dividen ini diambil dari laba bersih periode sembilan bulan hingga 30 September 2025, yang telah disetujui melalui keputusan direksi dan dewan komisaris perseroan pada 7 November 2025. Perlu dicatat, kurs konversi dolar AS ke rupiah akan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada 19 November 2025, yang informasinya akan diumumkan melalui situs web Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs perseroan. Pembayaran dividen akan dilakukan dalam mata uang rupiah. Bagi pemegang saham yang tercatat dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dana akan didistribusikan langsung melalui rekening efek masing-masing. Sementara itu, bagi pemegang saham yang belum tercatat di KSEI, instruksi pembayaran dapat dikirimkan ke PT Datindo Entrycom selambat-lambatnya pada 19 November 2025 pukul 16.00 WIB.
Menyusul pada hari berikutnya, Selasa, 18 November 2025, ada dua emiten yang akan memasuki tanggal cum dividen. Kedua emiten tersebut adalah PT Nusantara Infrastucture Tbk. (META) dan PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA). Sebelumnya, SCMA telah mengumumkan rencana pembagian dividen interim kepada investor dengan nilai total Rp571,20 miliar, atau setara Rp9 per saham. Corporate Secretary SCMA, Gilang Iskandar, menjelaskan bahwa keputusan ini telah disetujui oleh Direksi dan Dewan Komisaris perseroan pada 7 November 2025, bersumber dari laba bersih kuartal III/2025. Pembagian dividen untuk emiten pengelola SCTV ini dijadwalkan pada 9 Desember 2025.
Selanjutnya, pada Rabu, 19 November 2025, giliran PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), atau yang dikenal sebagai Emtek, yang akan menetapkan cum date dividen di pasar reguler dan negosiasi. Emiten media yang dimiliki oleh keluarga Sariaatmadja ini berencana membagikan dividen interim kepada investor senilai Rp305,73 miliar, atau setara Rp5 per saham. Corporate Secretary EMTK, Titi Maria Rusli, menegaskan bahwa pembagian dividen ini sesuai dengan keputusan Direksi dan persetujuan Dewan Komisaris perseroan pada 7 November 2025, dengan sumber dana dari laba bersih kuartal III/2025.
Mengakhiri jadwal pekan ini, pada Kamis, 20 November 2025, PT Budi Starch & Sweetener Tbk. (BUDI) turut menjadwalkan cum dividen. Emiten dari Grup Sungai Budi ini akan mendistribusikan dividen interim kepada investor dengan total senilai Rp31,43 miliar, yang setara dengan Rp7 per saham. Informasi pembagian dividen ini telah disampaikan oleh manajemen BUDI dalam keterbukaan informasi pada 12 November 2025.
Berikut Daftar Cum Dividen Emiten Periode 17 hingga 20 November 2025:
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.