
JAKARTA – Sektor konsumer dihadapkan pada tantangan signifikan akibat lesunya daya beli masyarakat sepanjang kuartal II-2025. Namun, sejumlah inisiatif pemerintah yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan dapat menjadi penopang kinerja emiten konsumer di sisa tahun ini. Kondisi ini menuntut investor untuk mencermati lebih dalam rekomendasi analis terhadap saham-saham pilihan di sektor ini.
Untuk membantu Anda mengambil keputusan investasi yang cerdas, berikut adalah ulasan lengkap rekomendasi saham sektor konsumer dari para analis terkemuka, khususnya untuk perdagangan Senin, 6 Oktober 2025. Analisis ini mempertimbangkan performa terkini emiten, strategi ekspansi, hingga potensi dampak stimulus pemerintah.
1. PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT)
AMRT terus menunjukkan dominasinya dengan konsisten meningkatkan pangsa pasar. Hingga semester I-2025, jaringan Alfamart dan Alfamidi secara kolektif berhasil menguasai 15,8% dari total pasar ritel di Indonesia. Prospek pertumbuhan AMRT semakin cerah dengan target ambisius pembukaan 1.000 gerai Alfamart baru sepanjang tahun 2025, di mana sekitar 500 gerai di antaranya direncanakan beroperasi pada semester II-2025, menyusul keberhasilan penambahan bersih 595 gerai pada semester I-2025.
Lebih lanjut, stimulus pemerintah bertajuk 8+4+5 diproyeksikan memberikan dampak positif yang substansial pada kinerja AMRT. Injeksi saldo kas sebesar Rp 200 triliun ke bank-bank BUMN oleh Kementerian Keuangan juga diyakini akan secara signifikan mendukung daya beli dan belanja konsumen. Oleh karena itu, Jessica Leonardy dari OCBC Sekuritas, dalam risetnya pada 18 September 2025, merekomendasikan Beli saham AMRT dengan target harga Rp 2.900.
2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
MAPI berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 11,5% secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2025. Kinerja positif ini utamanya didorong oleh strategi ekspansi yang agresif, dengan penambahan 42 gerai baru. Para analis memproyeksikan MAPI masih memiliki potensi untuk memberikan pertumbuhan pendapatan (topline) di kisaran single-digit tinggi tahun ini, di mana momentum pertumbuhan akan tetap bertumpu pada pembukaan gerai-gerai baru.
Meskipun demikian, pemulihan yang lebih lambat pada segmen Food & Beverage (F&B) diproyeksikan masih akan memberikan tekanan pada margin, yang diperkirakan akan berada pada level lebih rendah, yaitu sekitar 8,8% sepanjang tahun fiskal 2025. Mengacu pada analisis Christy Halim & Sabela Nur Amalina dari BRI Danareksa Sekuritas pada 2 Oktober 2025, MAPI direkomendasikan Beli dengan target harga Rp 1.400.
3. PT Ramayana Lestari Tbk (RALS)
Kuartal II-2025 menjadi periode yang menantang bagi RALS, di mana perseroan mencatat laba yang sangat lemah, anjlok 94% secara kuartalan (qoq) dan 91% secara tahunan (yoy) menjadi hanya Rp 13 miliar. Kondisi ini diperparah dengan persediaan pada semester I-2025 yang menurun drastis hingga mencapai Rp 372 miliar, sebuah level terendah dalam 19 kuartal terakhir. Penurunan persediaan ini kemungkinan besar diakibatkan oleh upaya pembersihan stok lama pasca-musim perayaan di kuartal I-2025.
Selain itu, penjualan perseroan juga dinilai lemah karena kurangnya inisiatif strategis yang konkret untuk membenahi gerai fisik maupun mengembangkan platform penjualan daring. Berdasarkan riset Willy Goutama & Jocelyn Santoso dari Maybank Sekuritas pada 30 Juli 2025, RALS direkomendasikan Jual dengan target harga Rp 300.
RALS Chart by TradingView
5. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
ICBP membukukan kinerja yang solid dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 1,73% secara tahunan (yoy), mencapai Rp 37,6 triliun pada semester I-2025. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh peningkatan signifikan pada penjualan segmen bumbu makanan, makanan ringan, serta segmen mi yang menjadi tulang punggung bisnis perseroan. Prospek ke depan ICBP dinilai cerah dan dapat ditopang oleh beberapa faktor kunci.
Pengembangan aktivitas bisnis domestik dan global yang berkelanjutan, peningkatan kapabilitas manufaktur melalui pemutakhiran teknologi, optimalisasi efisiensi mesin, ekspansi kapasitas, serta inovasi produk yang relevan dengan kebutuhan konsumen akan menjadi pendorong utama kinerja ICBP. Dengan potensi ini, Muhammad Heru Mustofa dari Phintraco Sekuritas, dalam risetnya pada 28 Agustus 2025, merekomendasikan Beli saham ICBP dengan target harga Rp 13.450.