
Harga emas Antam kembali mengukir rekor baru pada perdagangan akhir pekan, menembus angka fantastis Rp 2.191.000 per gram. Kenaikan signifikan ini mengejutkan pasar, mengingat harga sebelumnya dibanderol Rp 2.175.000 per gram, menunjukkan peningkatan sebesar Rp 16.000 hanya dalam satu hari.
Dalam catatan terkini, tren positif harga emas Antam ini telah berlangsung sepanjang pekan. Sejak awal pekan pada Senin (22/9) yang mencatat harga Rp 2.123.000 per gram, emas Antam telah melonjak Rp 68.000. Euforia kenaikan harga ini juga berimbas positif pada harga buyback atau jual kembali emas, yang kini mencapai Rp 2.038.000 per gram. Angka tersebut lebih tinggi atau naik Rp 16.000 dibandingkan dengan harga buyback sebelumnya, memperlihatkan keuntungan yang semakin menarik bagi para investor.
Dengan demikian, jika masyarakat ingin menjual koleksi emas batangan mereka, setiap gramnya akan dihargai senilai Rp 2.038.000. Ini tentu menjadi kabar gembira, khususnya bagi mereka yang telah berinvestasi emas batangan sejak November tahun 2022. Pada periode tersebut, harga emas hanya berada di level Rp 936.000 per gram. Sebuah investasi jangka panjang yang kini membuahkan hasil luar biasa.
Sebagai contoh, jika seseorang memiliki 5 gram emas Antam yang dibeli pada November 2022 dengan total harga Rp 4.680.000, maka saat ini nilai jualnya dapat mencapai Rp 10.190.000 (belum termasuk pajak). Dengan perhitungan ini, keuntungan bersih yang diperoleh dari penjualan 5 gram emas Antam yang dibeli tahun 2022 tersebut secara total adalah sebesar Rp 5.510.000. Ini membuktikan bahwa investasi emas masih menjadi pilihan menarik dengan potensi keuntungan yang signifikan.
Tidak hanya di pasar domestik, euforia kenaikan harga emas juga terasa di kancah global. Mengutip Reuters, harga logam mulia dunia mengalami kenaikan setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai dengan ekspektasi pasar. Kondisi ini semakin memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan melanjutkan pemotongan suku bunga pada akhir tahun ini.
Harga emas spot tercatat naik 0,8 persen menjadi USD 3.778,62 per ons, setelah sempat mencapai rekor tertinggi USD 3.790,82 di awal pekan. Secara keseluruhan, harga logam mulia ini telah melonjak sekitar 2,5 persen sepanjang minggu ini, sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik 1 persen di USD 3.809.
Data menunjukkan bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS, yang merupakan indikator inflasi favorit The Fed, naik 2,7 persen secara tahunan pada bulan Agustus. Para investor kini melihat kemungkinan 88 persen penurunan suku bunga pada bulan Oktober dan kemungkinan 65 persen penurunan suku bunga pada bulan Desember. Emas, sebagai aset lindung nilai tradisional, secara umum sangat diuntungkan dari lingkungan suku bunga yang lebih rendah, karena hal itu mengurangi daya tarik aset berpendapatan tetap.
Sementara itu, bagi Anda yang tertarik untuk memantau atau berinvestasi, berikut adalah rincian Harga Emas Antam Hari Ini, Minggu (28/9), mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram, di BELM – Setiabudi One, Jakarta Selatan:
Harga emas 0,5 gram: Rp 1.145.500
Harga emas 1 gram: Rp 2.191.000
Harga emas 2 gram: Rp 4.322.000
Harga emas 3 gram: Rp 6.458.000
Harga emas 5 gram: Rp 10.730.000
Harga emas 10 gram: Rp 21.405.000
Harga emas 25 gram: Rp 53.387.000
Harga emas 50 gram: Rp 106.695.000
Harga emas 100 gram: Rp 213.312.000
Harga emas 250 gram: Rp 533.015.000
Harga emas 500 gram: Rp 1.065.820.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 2.131.600.000