
Pergerakan harga emas batangan Antam kembali menjadi sorotan di pasar komoditas domestik. Pada perdagangan hari Senin, 11 Agustus 2025, harga emas Antam hari ini tercatat mengalami penurunan signifikan, berada di level Rp 1.945.000 per gram. Angka ini menunjukkan koreksi sebesar Rp 6.000 dibandingkan harga pada Sabtu, 9 Agustus 2025, yang saat itu masih di kisaran Rp 1.951.000 per gram, sesuai data resmi dari laman Logam Mulia.
Tidak hanya harga jual, bagi Anda yang berencana melakukan transaksi buyback atau jual kembali emas Antam, harga yang berlaku hari ini dipatok sebesar Rp 1.791.000 per gram. Penting untuk diingat bahwa setiap transaksi buyback dengan nominal di atas Rp10.000.000 akan dikenakan potongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22. Potongan pajak ini akan diterapkan secara otomatis dari total nilai transaksi penjualan atau buyback logam mulia tersebut.
Meskipun terjadi penurunan di pasar domestik, perhatian investor juga tertuju pada pergerakan harga emas dunia. Untuk pekan ini, komoditas berharga ini diproyeksikan akan bergerak dalam rentang level support di US$ 3.371 per troy ounce, dengan level resistance yang diperkirakan mencapai US$ 3.435 per troy ounce.
Lebih lanjut, pengamat komoditas dan mata uang terkemuka, Ibrahim Assuaibi, menyuarakan optimisme terkait prospek harga emas di masa mendatang. Ia memprediksi bahwa pada semester II tahun 2025, harga emas dunia berpotensi menembus US$ 3.600 per troy ounce. Sejalan dengan itu, harga logam mulia Antam di pasar domestik juga diperkirakan mampu mencapai level Rp 2.150.000 per gram dalam periode yang sama. Menurut Ibrahim, proyeksi positif ini didasari oleh analisis fundamental dan teknikal yang kuat, yang secara konsisten menunjukkan adanya tren kenaikan harga ke depan, sebagaimana disampaikan dalam keterangan tertulisnya pada Ahad, 10 Agustus 2025.
Untuk memberikan gambaran lengkap bagi calon investor maupun pemantau pasar, berikut adalah daftar terkini harga emas Antam berdasarkan berat yang tercatat di laman resmi Logam Mulia per hari ini:
Pilihan Editor: Mengapa Utang Kereta Cepat Sulit Lunas