IHSG Terbang 3,17%! Analis Ungkap Proyeksi & Saham Potensial Pekan Depan

HargaPer.com – Murah &Terbaik JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa impresif dengan penguatan signifikan sebesar 3,17% sepanjang pekan ini. Pada penutupan perdagangan Jumat (25/7/2025), IHSG berhasil menguat tipis 0,17% atau bertambah 12,7 poin, mengakhiri sesi di level 7.543. Meski demikian, euforia penguatan ini diperkirakan tidak akan berlanjut mulus pada pekan mendatang, mengingat sinyal konsolidasi dan kecenderungan koreksi yang ditunjukkan oleh analisis teknikal.

Menurut Alrich Paskalis Tambolang, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, IHSG memang ditutup menguat pada perdagangan Jumat (25/7) setelah sempat bergerak fluktuatif di zona positif dan negatif. Kenaikan 3,17% secara mingguan menjadi catatan positif bagi pasar saham domestik. Namun, Alrich juga menyoroti kondisi bursa Asia secara mayoritas yang justru ditutup melemah pada akhir pekan ini, menimbulkan pertanyaan mengenai keberlanjutan momentum IHSG.

Sejumlah indeks saham utama di Asia terpantau ambles, seperti Nikkei Jepang yang turun 0,88% ke 41.456 dan Topix Jepang yang terkoreksi 0,86% ke 2.951. Kondisi serupa juga terjadi di bursa saham Tiongkok; Shanghai Composite Index melemah 0,33% ke 3.593, Shenzhen Component terkoreksi 0,22% ke 11.168, dan CSI300 China turun 0,53% ke 4.127. Selain itu, indeks Hang Seng Hong Kong ambles 1,09% ke 25.388, diikuti Taiex Taiwan dengan penurunan 0,04% ke 23.364, dan ASX200 Australia yang turun 0,49% ke 8.666. Kontras dengan tren penurunan ini, indeks Kospi Korea Selatan justru menunjukkan penguatan 0,18% ke 3.196 di akhir perdagangan Jumat.

Pelemahan bursa saham Asia ini, terang Alrich, sebagian besar dipicu oleh memanasnya konflik antara Thailand dan Kamboja. Eskalasi sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama, terutama di sekitar kompleks Kuil Preah Vihear, dikhawatirkan akan berdampak negatif pada perekonomian kedua negara yang sangat bergantung pada sektor pariwisata. Sentimen geopolitik ini turut memberikan tekanan pada sentimen investor di kawasan tersebut.

Di sisi lain, Herditya Wicaksana, Analis MNC Sekuritas, berpandangan bahwa penguatan IHSG dalam sepekan terakhir didorong oleh berbagai sentimen positif, baik dari kancah global maupun domestik. Dari luar negeri, pasar merespons positif perilisan kerangka negosiasi tarif dagang antara pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia, serta kesepakatan awal AS dengan Jepang terkait penyesuaian tarif perdagangan sebesar 15%. Perkembangan ini, menurut Herditya, menopang optimisme pasar dan turut berkontribusi pada penguatan bursa saham regional Asia pada pekan lalu, meskipun ada perbedaan pandangan dengan analisis Alrich mengenai kondisi umum bursa Asia pada akhir pekan.

Selain sentimen eksternal, aliran dana asing yang kembali masuk ke pasar modal Indonesia juga menjadi pendorong kuat penguatan IHSG. Tercatat, investor asing melakukan aksi net buy sebesar Rp 300 miliar pada perdagangan hari Jumat tersebut. Dari sisi domestik, kinerja indeks juga ditopang oleh kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi milik Prajogo Pangestu, serta pergerakan rebound yang ditunjukkan oleh saham-saham sektor perbankan, memberikan dorongan signifikan bagi pergerakan IHSG.

Secara teknikal, Alrich menyoroti beberapa indikator penting. Indikator Stochastic RSI telah membentuk golden cross di area overbought, sementara MACD masih menunjukkan minat beli yang kuat. Candlestick IHSG juga membentuk pola Doji dengan volume yang relatif lebih rendah, mengindikasikan fase konsolidasi. Berdasarkan analisis ini, Alrich memperkirakan IHSG pada pekan depan akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat dalam kisaran level support 7.450 dan resistance 7.650.

Sementara itu, Herditya memiliki pandangan yang lebih berhati-hati. Ia menaksir bahwa IHSG akan rawan terkoreksi pada pekan depan, dengan area pergerakan yang diperkirakan berada di rentang support 7.432 dan resistance 7.568. Perbedaan proyeksi ini menunjukkan adanya dinamika pasar yang perlu dicermati investor di tengah sinyal teknikal dan sentimen global yang beragam.

You might also like