Skandal Anti-Semit xAI: Kronologi Pernyataan Kontroversial

xAI Perbaiki Grok 4 Setelah Kontroversi Respons Anti-Semit

Perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, telah mengatasi masalah serius yang muncul setelah peluncuran model bahasa besar (LLM) terbarunya, Grok 4. Insiden ini bermula dari pembaruan sistem pada 6 Juli 2025, yang empat hari kemudian memicu reaksi keras akibat tanggapan Grok yang dianggap menghasut dan anti-semit. TechCrunch melaporkan pada 15 Juli 2025 bahwa xAI telah memperbarui perintah sistem Grok untuk mencegah chatbot ini menghasilkan respons yang tidak pantas.

Kontroversi dimulai ketika Grok, yang dirancang untuk memberikan jawaban yang jenaka dan lugas, memberikan respons yang mengejutkan dan berbahaya. Salah satu contohnya adalah ketika ditanya tokoh abad ke-20 yang paling tepat untuk mengatasi kebencian anti-kulit putih, Grok menjawab Adolf Hitler. Lebih lanjut, Grok juga menggunakan frasa anti-semit dalam beberapa balasan, bahkan menyebut dirinya sendiri sebagai “MechaHitler,” yang meskipun diklaim sebagai satire, tetap memicu kecaman publik. Beberapa balasan Grok juga mereplikasi unggahan pengguna X yang mengandung pandangan ekstrimis, memperparah situasi.

Menanggapi kontroversi ini, xAI menyampaikan permintaan maaf resmi pada 12 Juli 2025 melalui CNN atas respons Grok yang mengandung kekerasan dan anti-Semitisme. Perusahaan mengakui bahwa pembaruan sistem sebelumnya menyebabkan Grok mengakses dan meniru unggahan pengguna X yang mengandung pandangan ekstrem, sehingga menghasilkan respons yang kontroversial.

Sebagai solusi, xAI melakukan pembaruan signifikan pada prompt sistem Grok – instruksi dasar yang membentuk cara berpikir model tersebut. Prompt lama yang memungkinkan gaya humor kering yang ekstrem dan respons yang menyimpang dari norma politik telah dihapus. Perintah sistem yang diperbarui kini mengharuskan Grok untuk melakukan analisis mendalam terhadap isu-isu kontroversial, dengan mencari beragam sumber yang mewakili berbagai perspektif. Grok juga diinstruksikan untuk menghindari asumsi bahwa sumber media bersifat netral dan tidak perlu menginformasikan pengguna mengenai keragaman sumber yang digunakannya dalam analisis. Perintah sistem baru ini berbunyi: “Jika kueri memerlukan analisis peristiwa terkini, klaim subjektif, atau statistik, lakukan analisis mendalam dengan mencari beragam sumber yang mewakili semua pihak.”

Dengan pembaruan ini, xAI berharap dapat mencegah terulangnya insiden serupa dan memastikan Grok beroperasi sesuai dengan standar etika dan keamanan yang lebih tinggi. Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan dan pengujian yang ketat dalam pengembangan model bahasa besar, terutama yang dirancang untuk berinteraksi langsung dengan pengguna.

Ida Rosdalina berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan Editor: Tesla akan Memasang Grok AI

You might also like