IHSG Terjun Bebas! Ini 3 Saham LQ45 yang Justru Melesat

HargaPer.com – Murah &Terbaik   JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I hari ini dengan penurunan tajam, mencerminkan sentimen pasar yang kurang kondusif dan tekanan jual yang merata.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG terpangkas sebanyak 128 poin atau setara 1,66%, berakhir di level 7.638,25 pada penutupan sesi I, Selasa (9/9/2025). Penurunan signifikan ini menandai tekanan besar yang dialami oleh pasar modal Indonesia di paruh pertama perdagangan.

Kondisi pasar yang memerah terlihat jelas dari performa indeks sektoral, di mana sembilan dari sebelas sektor menunjukkan pelemahan. Sektor infrastruktur mencatat penurunan paling dalam, diikuti oleh sektor keuangan, energi, teknologi, properti dan real estate, industri bahan baku, barang konsumer primer, serta kesehatan. Distribusi pelemahan ini mengindikasikan bahwa tekanan jual terjadi secara luas dan tidak terbatas pada satu atau dua sektor saja.

Aktivitas perdagangan sesi I siang ini mencatatkan total volume transaksi mencapai 23,13 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 15,07 triliun. Data menunjukkan bahwa jumlah saham yang mengalami penurunan jauh melampaui saham yang menguat, dengan 510 saham melemah, 193 saham menguat, dan 100 saham stagnan. Sentimen negatif ini diperparah dengan pembukaan pasar yang melemah dan aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing yang mencapai Rp 544 miliar, menandakan penarikan modal yang cukup besar dari pasar domestik. Selain itu, pasar saham juga masih dibayangi oleh isu pergantian Menteri Keuangan, sebuah faktor yang turut menambah ketidakpastian dan membebani keputusan investasi pada hari tersebut.

Di tengah gejolak pasar, beberapa saham unggulan dalam indeks LQ45 tidak luput dari tekanan. Berikut adalah daftar saham dengan penurunan paling signifikan atau top losers di LQ45:

  • PT Indosat Tbk (ISAT) merosot 3,90% menjadi Rp 1.850 per saham.
  • PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) turun 3,88% ke level Rp 2.480 per saham.
  • PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) melemah 3,81% ditutup pada harga Rp 7.575 per saham.

Namun, tidak semua saham bergerak negatif. Beberapa emiten berhasil mencatatkan penguatan dan menjadi top gainers di indeks LQ45, menunjukkan daya tarik tersendiri di tengah koreksi pasar:

  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memimpin penguatan dengan kenaikan 5,63% ke level Rp 1.220 per saham.
  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) ikut menguat 3,60% mencapai harga Rp 3.740 per saham.
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 2,93% ditutup pada Rp 27.225 per saham.

ISAT Chart by TradingView

You might also like