Kmspico, lisans anahtarlarına ihtiyaç duymadan Windows işletim sistemlerinin (Windows 7, 8, 10 ve 11 dahil) ve Microsoft Office ofis uygulamalarının (Office 2010'dan itibaren ve en son sürümlere kadar).

Proses Pembuatan Bata Ringan / Hebel

Endah Wahyuni

Sebenarnya membuat bata ringan atau behel tidak harus menggunakan alat atau mesin khusus. Kita bisa membuatnya secara manual dengan memanfaatkan peralatan yang lazim dipakai. Sebagai informasi silakan simak gambaran pembuatan bata ringan di bawah ini.

Alat

  • Cangkul
  • Sekop kecil atau cetok
  • Ember
  • Cetakan khusus bata ringan

Bahan

  • Pasir
  • Semen
  • Kapur
  • Fly ash
  • Pasta aluminium
  • Air

Bahan-bahan di atas tentu memiliki fungsi tersendiri. Pasir digunakan sebagai bahan pengisi. Begitu juga dengan fly ash dan kapur. Sedangkan semen sebagai bahan pengikat dan pasta aluminium sebagai bahan pengembang. Lalu air digunakan untuk mengencerkan adukan.

Tahap Pembuatan

  1. Pertama-tama kita perlu membuat adukan dasar yang terdiri dari binder dan filler dengan perbandingan 1:2. Untuk catatan, binder adalah semen dan filler adalah campuran pasir, kapur, dan fly ash. Anda bisa memakai fly ash atau kapur, atau campuran keduanya tanpa tambahan pasir. Akan tetapi untuk campuran ini komposisi filler maksimal mencapai 17% dari total adukan hebel.
  2. Tuangkan air ke dalam adukan bata ringan secukupnya untuk mengencerkan adukan. Disarankan tidak menambahkan air terlalu banyak ataupun terlalu sedikit karena hal ini dapat mempengaruhi kualitas bata ringan nantinya. Umumnya jumlah air yang ditambahkan ke dalam adukan bata ringan adalah 0,4-0,6 persen dari total semen yang digunakan.
  3. Berikutnya adalah proses pengadukan sampai komposisi bahan penyusun adukan tercampur rata dengan sempurna. Sifat adukan juga terlihat berubah menjadi homogen dan massa jenisnya berkisar 1,8-2,2 kg/liter. Apabila massa jenis adukan hebel belum sesuai, kita bisa menambahkan air secukupnya.
  4. Apabila adukan selesai dibuat, maka proses selanjutnya adalah membentuk adonan tersebut dengan cetakan khusus. Caranya dengan menuangkan pasta adukan ke dalam cetakan dan diratakan seluruh permukaannya.
  5. Jika sudah dimasukkan dalam cetakan maka kita tinggal membiarkannya selama 12 jam.
  6. Selesai proses di atas berikutnya adalah membuka cetakan bata ringan yang harus dilakukan secara hati-hati. Kemudian hebel yang masih mentah dipindahkan ke tempat pengeringan atau curing area yang terbuka namun tidak terkena sinar matahari langsung.
  7. Selama proses pengeringan bata ringan hanya perlu disiram saja selama 10 hari berturut-turut. Tujuannya tidak lain supaya pengeringannya berlangsung secara perlahan dan hebel tidak mengalami keretakan ataupun kerusakan.
  8. Pada hari ke-15 bata ringan tersebut siap untuk disimpan di gudang penyimpanan. Perlu diingat bahwa bata ringan baru bisa digunakan saat sudah memasuki usia 20 hari sejak awal dibuat.

Video Pendukung:

Baca juga: Harga Semen Mortar / Semen Instant

Bata Ringan Vs Bata Merah

Bata ringan sudah lama menjadi pilihan alternatif bagi mereka yang ingin material pengganti bata merah. Meski demikian keduanya sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga kita perlu mengetahuinya sebelum memutuskan untuk memilih akan menggunakan material yang mana. Berikut adalah plus-minus bata ringan dan bata merah.

Bata Ringan

Di atas sudah dijelaskan bahwa bata ringan mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Sehingga bukan perkara sulit untuk membuat dinding yang rapi. Di samping itu bata ringan atau hebel juga lebih tahan air sehingga dapat meminimalisir risiko air merembes. Bata ringan juga lebih kedap suara dan memiliki ketahanan yang baik terhadap gempa.

Bagikan: