Ketuk (X) Untuk Menutup

Selamat Datang

Di HARGAPER COM

×

Perencanaan Dan Perhitungan Konstruksi Baja


Apabila kriteria objektif tertentu bisa dinyatakan secara matematis, maka teknik optimasi dapat diterapkan untuk memperoleh fungsi objektif maksimum atau minimum. Kriteria berat minimum ditekankan pada seluruh pembahasan dengan anggapan umum bahwa bahan yang minimum akan menghasilkan biaya yang minimum.

Baca juga: Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi

Perencanaan Beban Kerja

Dalam melakukan perencanaan dan perhitungan konstruksi baja maka kita juga perlu melakukan perencanaan beban kerja. Pedoman mengenai perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung dapat dilihat pada PPPURG 1987 dan Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI). Berikut kami jelaskan secara singkat beberapa poin yang termasuk ke dalam perencanaan ini:

  1. Beban mati: merupakan beban kerja akibat gravitasi yang posisinya tetap selama struktur berdiri.
  2. Beban hidup: beban ini bersifat empiris dan konservatif, serta berdasarkan pada kebiasaan dan pengalaman. Bukan berdasarkan hasil perhitungan digunakan sebagai beban kerja dalam perencanaan ditetapkan oleh peraturan bangunan dari badan pemerintah.
  3. Beban angin: merupakan besar tekanan yang ditimbulkan angin pada permukaan luasan bangunan. Hal ini dipengaruhi oleh kecepatan dan sudut permukaan.

Prosedur Perencanaan Konstruksi Baja

Perencanaan struktur atau konstruksi baja dibagi menjadi dua macam prosedur, yakni perencanaan fungsional dan perencanaan kerangka struktural. Yang dimaksud perencanaan fungsional adalah perencanaan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Yang termasuk ke dalam bagian ini adalah:

  1. Menyediakan ventilasi dan/atau pendingin ruangan
  2. Menyediakan ruang kerja dan jarak yang memadai
  3. Fasilitas transportasi memadai, misalnya tangga, elevator, serta peralatan pengangkatan bahan
  4. Penerangan yang memadai
  5. Menyajikan bentuk arsitektur yang menarik.

Sedangkan perencanaan kerangka struktur adalah pemilihan tata letak dan ukuran elemen struktur, sehingga beban kerja atau service load bisa dipikul dengan aman. Prosedur perencanaan mencakup:

  1. Perancangan, penetapan fungsi yang perlu dipenuhi oleh struktur. Pada bagian ini perlu ditetapkan kriteria yang menjadi sasaran untuk menentukan optimum atau tidaknya perencanaan yang dihasilkan.
  2. Konfigurasi struktur prarencana. Mencakup penataan letak elemen supaya sesuai dengan fungsi pada poin pertama.
  3. Penentuan beban yang harus dipikul.
  4. Pemilihan batang prarencana. Dari hasil keputusan poin 1,2, dan 3, pemilihan ukuran batang dilakukan sehingga dapat memenuhi kriteria objektif, mulai dari berat hingga biaya terkecil.
  5. Analisis struktur untuk menentukan aman atau tidaknya batang yang dipilih. Selain itu juga melakukan pemeriksaan seluruh faktor kekuatan dan stabilitas untuk batang dan sambungannya.
  6. Melakukan evaluasi hasil rancangan menurut kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.
  7. Jika berdasarkan hasil evaluasi kriteria yang sudah ditetapkan belum tercapai, maka perlu dilakukan perancangan ulang mulai dari langkah 1 sampai dengan 6.
  8. Keputusan akhir yang menentukan optimum atau tidaknya perencanaan yang sudah dilakukan.

Baca juga: Contoh RAB Pondasi Rumah

Perhitungan Konstruksi Baja

Perhitungan pada konstruksi baja dilakukan dalam beberapa tahap. Hal ini juga dipengaruhi konstruksi yang akan dibangun. Sebagai contoh pada konstruksi gudang baja, maka perhitungan konstruksinya adalah sebagai berikut.