Perencanaan struktur adalah perpaduan dari ilmu dan seni yang menggabungkan intuisi seorang insinyur berpengalaman ke dalam kelakuan struktur dengan pengetahuan mendalam mengenai prinsip dinamika, statistika, mekanika bahan dan analisis struktur. Sehingga bisa memperoleh struktur yang ekonomis, aman dan sesuai dengan tujuan pembangunannya.
Sebelum tahun 1850 perencanaan struktur umumnya adalah seni yang tergantung pada intuisi dalam menentukan ukuran maupun tata letak elemen-elemen struktur. Struktur yang dibuat oleh manusia zaman dahulu pada dasarnya selaras dengan yang dilihat dari alam sekitarnya, misalnya balok dan pelengkung atau arch. Sesudah prinsip kelakuan dan sifat bahan struktur-struktur lebih dipahami, prosedur perencanaan menjadi lebih ilmiah.
Perhitungan yang memakai prinsip-prinsip ilmiah harus dijadikan pegangan dalam mengambil keputusan, bukan diikuti begitu saja. Seni atau kemampuan intuitif seorang insinyur berpengalaman dapat dimanfaatkan untuk mengambil keputusan berdasarkan hasil perhitungan.
Prinsip Perencanaan Struktur Baja
Sebelumnya perlu diketahui bahwa perencanaan adalah proses untuk menghasilkan penyelesaian yang optimal. Dalam perencanaan struktur baja, kita perlu menetapkan kriteria untuk menilai tercapai atau tidaknya penyelesaian yang optimal. Kriteria yang dijadikan dasar bisa bermacam-macam, umumnya mencakup:
- Biaya yang minimum
- Berat minimum
- Tenaga kerja minimum
- Waktu pengerjaan konstruksi yang minimum
- Efisiensi operasi maksimum bagi pemilik
- Biaya produksi minimum bagi pemilik gedung
Perlu diketahui, umumnya terdapat beberapa kriteria yang terlibat dan harus dibandingkan masing-masing. Berdasarkan sejumlah kriteria yang disebutkan di atas, dapat diketahui bahwa penetapan kriteria yang bisa diukur seperti biaya dan berat untuk mencapai perencanaan optimum kerap sulit atau terkadang tidak mungkin. Dalam prakteknya kita perlu melakukan penilaian yang bersifat kualitatif.