Pasir Mundu
Pasir ini mempunyai warna kecoklatan dan tergolong banyak dijual di pasaran. Pasir ini memiliki tekstur yang kasar dibandingkan dengan pasir lain. Kendati demikian pasir ini tetap layak dipakai untuk bangunan. Hanya saja jika ingin menggunakannya untuk plasteran harus diayak terlebih dahulu sehingga lebih halus. Kelebihannya adalah harganya yang lebih terjangkau.
Pasir Coklat Belitung
Pasir ini juga mempunyai harga yang murah. Maka dari itu pasir coklat Belitung ini juga banyak direkomendasikan. Ciri khasnya adalah warna yang kecoklatan dan tidak perlu diayak terlebih dahulu karena teksturnya yang sudah halus.
Pasir Putih Rangkas
Pasir ini berasal dari Rangkas Bitung, Banten. Pasir ini memiliki warna abu-abu dan memiliki tekstur yang tergolong lembut. Pasir ini biasanya dipakai untuk pembuatan dinding. Hanya saja sama seperti pasir mundu, pasir ini harus diayak terlebih dahulu agar tidak terlalu kasar.
Pasir Putih Bangka
Sesuai dengan julukannya, pasir ini berasal dari pulau Bangka. Pasir ini mempunyai warna putih bersih dan memiliki tekstur yang lembut. Oleh karenanya pasir ini cocok dipakai untuk plesteran dinding. Tidak hanya itu, pasir putih Bangka juga mudah untuk diaplikasikan. Jika menggunakan pasir ini kita tidak akan membutuhkan banyak semen sehingga akan lebih hemat. Di samping itu karena teksturnya yang halus pasir ini tidak perlu diayak terlebih dahulu untuk dipakai.
Pasir Putih Lampung
Pasir ini memiliki kelebihan dari segi harga yang lebih murah dibandingkan dengan pasir Bangka. Meski demikian kualitas pasir ini masih tergolong bagus dan bisa dipakai untuk bangunan. Walaupun disebut pasir putih, sebenarnya jika diamati warna pasir ini justru sedikit kekuningan. Selain itu juga ada yang berwarna coklat.
Ciri-ciri Pasir Berkualitas Sesuai SNI
Standar Nasional Indonesia atau disingkat SNI mengatur banyak sekali produk yang dijual kepada masyarakat, tak terkecuali pasir bangunan. Ada beberapa aturan bahwa pasir bangunan tersebut berkualitas dan memenuhi standar SNI. Berikut adalah beberapa ciri pasir yang halus dan bagus:
- Pasir tidak boleh mengandung banyak bahan organik.
- Pasir memiliki butiran yang keras dan tajam, dengan indeks kekerasan <2,2.
- Pasir tidak memiliki kandungan lumpur lebih dari 5%. Apabila lebih dari itu maka pasir harus dicuci terlebih dahulu.
- Pasir bangunan harus memiliki reaksi negatif terhadap alkali untuk beton dengan keawetan yang tinggi.
- Agregat halus yang dipakai untuk plesteran dan spesi terapan harus memenuhi persyaratan pasir pasangan.
- Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan berkisar 1,5 sampai 3,8 serta terdiri dari butir yang bermacam-macam.
- Pasir laut tidak diperkenankan untuk digunakan sebagai agregat halus beton, kecuali dengan petunjuk lembaga pemerintah mengenai bahan bangunan yang diakui.
- Pasir mempunyai sifat kekal, jika diuji dengan Natrium Sulfat bagian yang hancur paling banyak 12%, sementara jika diuji dengan Magnesium Sulfat bagian yang hancur maksimal 10%.
Pasir yang Bagus untuk Plesteran
Di atas kita sudah mengenal ada banyak jenis pasir yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tentu saja dengan perbedaan tersebut beberapa jenis pasir tidak cocok untuk dipakai dalam berbagai pekerjaan dalam konstruksi. Misalnya untuk plesteran, maka tidak semua jenis bisa dipakai untuk hal tersebut.
Pasir pasang menjadi jenis yang paling tepat untuk pekerjaan ini. Pasir tersebut memang banyak dimanfaatkan untuk pemasangan dinding batu bata ataupun batako dan khusus dipakai untuk plesteran dinding. Untuk diketahui, plesteran adalah lapisan yang dibuat untuk menutupi batu bata sehingga dinding akan tampak lebih rapi dan bersih. Dan nantinya lapisan tersebut ditutup lagi dengan cat dinding.
Oleh karena itu plesteran dinding harus memakai pasir yang bagus dan cocok untuk bidang itu. Plesteran dinding masih mempunyai fungsi lain, yakni untuk melindungi dinding dari kelembapan maupun cuaca.
