Biasanya trafo yang dipakai pada mesin las adalah trafo step-down yang fungsinya untuk menurunkan tegangan. Alasannya kebanyakan sumber listrik yang ada di sekitar kita memiliki tegangan yang cukup tinggi. Hal tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan mesin las yang hanya membutuhkan sekitar 55 volt hingga 85 volt.
Transformator yang dipakai pada mesin las listrik memiliki daya yang tergolong cukup besar. Lantaran untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda memerlukan energi yang besar dan tegangan pada terminal kumparan sekunder kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar juga membutuhkan arus yang besar.
Arus yang dipakai pada alat untuk mengelas sekitar 10 ampere sampai 500 ampere. Besar arus listrik ini bisa diatur sesuai kebutuhan mesin las. Untuk pekerjaan yang membutuhkan daya besar maka akan memerlukan arus yang lebih besar, demikian pula sebaliknya.
Kawat Las Listrik
Salah satu bagian tak terpisahkan dari las listrik adalah kawat las atau yang disebut juga dengan istilah elektroda. Yang dimaksud dengan elektroda adalah benda yang dipakai untuk melakukan pengelasan listrik. Jika Anda mengamati proses pengelasan, busur nyala timbul saat ujung kawat las yang berfungsi sebagai pembakar bersentuhan dengan logam pengelasan.
Elektroda untuk mesin las listrik bisa dibagi menjadi dua macam. Yakni elektroda polos dan elektroda berselaput atau salutan. Berikut akan kami jelaskan singkat mengenai elektroda berselaput.
Elektroda Berselaput
Elektroda berselaput adalah bahan inti kawat yang dilapisi salutan atau flux. Kawat las SMAW yang biasa digunakan oleh tukang merupakan jenis elektroda berselaput. Elektroda tersebut terdiri dari dua bagian dengan fungsi yang berbeda.