Kmspico, lisans anahtarlarına ihtiyaç duymadan Windows işletim sistemlerinin (Windows 7, 8, 10 ve 11 dahil) ve Microsoft Office ofis uygulamalarının (Office 2010'dan itibaren ve en son sürümlere kadar).

Pengertian BIM (Building Information Modeling)

Endah Wahyuni

Dan Building Information Modeling (BIM) dapat membantu mendeteksi adanya konflik pada tahap awal. Tidak hanya itu, BIM juga berfungsi mengidentifikasi masalah perbedaan konsep antara arsitek, struktural, dan pelaksana.

Dengan memanfaatkan BIM kita bisa mendapatkan gambaran konstruksi secara virtual sebelum konstruksi fisik dibangun. Tujuannya untuk mengurangi ketidakpastian, meningkatkan keselamatan, menyelesaikan permasalahan yang muncul, hingga mensimulasikan maupun menganalisis dampak potensial.

Di sisi lain subkontraktor dari masing-masing sektor dapat memasukkan informasi penting ke dalam model sebelum pembangunan dimulai, dengan peluang untuk melakukan pra-pabrikasi atau merakit beberapa sistem di luar lokasi. Selain itu limbah juga dapat diminimalkan di tempat dan produk dikirim dengan basis yang tepat waktu, bukan ditimbun di tempat.

Kuantitas dan sifat dari bahan juga dapat diekstraksi dengan mudah. Begitu juga dengan lingkup pekerjaan yang dapat diisolasi dan ditentukan. Sistem, rakitan dan urutan juga dapat ditampilkan dalam skala relatif dengan seluruh bangunan.

Dengan menerapkan BIM kita dapat terhindar dari kesalahan dengan mengaktifkan konflik atau deteksi bentrokan. Nantinya komputer akan menyoroti secara virtual kepada tim pada bagian-bagian bangunan yang potongannya tidak benar. Misalnya kerangka bangunan, pipa, atau saluran bangunan.

Kelebihan Penerapan BIM dalam Proyek

Sebelumnya perlu dijelaskan bahwa dunia konstruksi awalnya memanfaatkan dokumentasi bangunan berupa media cetak yang memuat berbagai informasi seputar bangunan. Hanya saja dokumentasi ini dapat hilang. Media cetak bisa mengalami kerusakan akibat penyimpanan yang tidak benar dan faktor-faktor lainnya. Hal ini diperparah dengan media tersebut yang sulit untuk direplikasi.

Informasi yang tersedia juga bisa terpisah-pisah. Dokumen yang disimpan oleh konsultan arsitektur dan kontraktor bisa saja berbeda lantaran adanya perubahan yang terjadi di lapangan. Demikian pula dengan dokumen yang ada pada pemilik bangunan yang juga bisa mengalami perubahan dan tidak menggambarkan bangunan yang sudah selesai.

Permasalahan-permasalahan tersebut bisa diatasi dengan BIM. Dengan memanfaatkan BIM, koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder proyek akan menjadi lebih efektif. Hal tersebut bisa tercapai berkat integrasi data yang lebih baik. Proses drafting dapat dilakukan dengan cepat karena perangkat-perangkat BIM mempunyai fleksibilitas yang sangat baik. Sehingga biaya dan operasional menjadi lebih efisien.

Bagikan: