
HargaPer.com – Murah &Terbaik Murah &Terbaik – JAKARTA. Nilai tukar Rupiah menunjukkan kinerja positif pada perdagangan Selasa (7/10/2025), baik di pasar referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) maupun di pasar spot. Berdasarkan data Jisdor BI, Rupiah tercatat berada di level Rp 16.560 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat signifikan sebesar 0,23% jika dibandingkan dengan posisi sehari sebelumnya yang bertengger di Rp 16.598 per dolar AS.
Tren penguatan Rupiah di Jisdor BI ini selaras dengan pergerakan di pasar spot. Pada penutupan perdagangan Selasa (7/10/2025), Rupiah spot berhasil menembus level Rp 16.561 per dolar AS, menunjukkan apresiasi sebesar 0,13% dari posisi penutupan Senin yang mencapai Rp 16.583 per dolar AS. Kinerja ini menegaskan momentum positif nilai tukar Rupiah di tengah dinamika pasar keuangan.
Tak hanya di domestik, penguatan Rupiah juga terlihat dalam konteks regional Asia, di mana beberapa mata uang lainnya turut menunjukkan performa positif. Peso Filipina memimpin penguatan dengan capaian impresif 0,40%, diikuti oleh dolar Taiwan yang menguat 0,27%. Sementara itu, Rupiah sendiri tercatat menguat 0,13%, melampaui rupee India yang naik 0,04%, serta yuan China yang menguat tipis 0,02% terhadap dolar AS.
Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,13% ke Rp 16.561 per Dolar AS pada Selasa (7/10/2025)
Namun, tidak semua mata uang Asia bernasib sama. Sebagian besar justru menunjukkan pelemahan terhadap dolar AS pada sore itu. Baht Thailand mengalami penurunan terbesar sebesar 0,31%, diikuti oleh won Korea yang melemah 0,16%, dan yen Jepang yang terpangkas 0,14%. Sementara itu, dolar Singapura juga turut melemah 0,05%, ringgit Malaysia 0,01%, dan dolar Hong Kong dengan pelemahan tipis 0,009% dibandingkan dolar AS.
Di sisi lain, mengamati tren global, indeks dolar yang menjadi indikator kekuatan dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, justru menunjukkan penguatan. Indeks tersebut naik ke level 98,38, meningkat dari posisi 98,10 pada hari sebelumnya. Kenaikan indeks dolar ini mengindikasikan bahwa secara umum, dolar AS masih perkasa di kancah global, meskipun Rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya mampu unjuk gigi.